
Rona jingga mengantar Penyengat ke ujung senja. Malam menyapa bersama lirih suara ombak.
Kumandang adzan masjid Sultan mengingatkan saatnya untuk bersimpuh sejenak di hadapanNya , mengabarkan kisahku hari ini sekaligus mensyukuri nikmatNya.
“Tuhan bolehkah saya menumpang di rumahMu, seperti malam-malam sebelumnya ketika di jalanan.” Lanjutkan membaca “Penginapan Sultan : Semalam Pulau Penyengat”