Pukul 20:00 WIB para lelaki kembali menuju kapal, ada pesta malam ini. Pesta berburu ikan laut alias memancing. Perairan antara pulau Sebesi dan pulau Krakatau dikenal sebagai salah satu spot favorit pemancing mania. Ikan tuna dan kerapu berukuran besar sering dijumpai di sini.
Lampu kapal dihidupkan , berpendar menerangi lautan berharap ikan-ikan mendekat dan siap diburu. Dengan bantuan GPS sang nakoda mengemudikan kapal menuju spot terbaik. Kira-kira 30 menit perjalanan kapanpun berhenti lalu melempar sauh ke dalam laut. Nampak ikan kecil-ikan berenang riang di atas permukaan.
Para pemancing pun beraksi melempar umpan sambil menarik-narik senar memancing ikan untuk datang. Tongkat pancing berlapis fosfor berpendar bergerak lentur.
Tiga jam berlalu , belum satupun umpan termakan ikan. Para pemancing masih setia menanti mata kail bertemu dewi fortuna. Jujur ini pengalaman pertama saya menyaksikan orang memancing di lautan lepas. Kesabaran sepertinya diuji malam ini, apalagi sekilas tampak rombongan cumi-cumi berenang di permukaan.
“Strike!!” Salah seorang pemancing berteriak heboh. Seekor ikan kecil tersangkut di mata kail, menggelepar. Hehehehe lumayan deh daripada lumanyan. Semoga ada rejeki yang lebih besar nanti.
Lepas tengah malam, tapi perburuan ini tak berujung. Apalagi belum satupun ikan besar yang kami dapat. Rasa kantuk datang menyerang tak mampu saya tolak. Di sudut geladak bawah saya rebahkan badan sejenak mengurai rasa lelah. Di luar para fisherman berpacu menunggu peruntungan kail yang dilemparkan ke dalam lautan.
Menjelang subuh terjaga, deru mesin kapal dan dinginnya angin laut membangunkan tidur lelap saya. Berharap para pemancing mendapatkan ikan besar, lumayan untuk makan siang di pulau Krakatau. Tapi lagi lagi dewi fortuna belum berpihak. Hasil memancing semalam, hanya seekor cumi-cumi saja.
RELATED STORIES
Jalur Tak Biasa, Teluk Lampung
Singgah di Sebesi
Pemburu Kerang
Pulau Umang Umang
Fishing @ Night
Mendaki Anak Krakatau
Lagun Cabe
Ritual Festival
dananwahyu.com 
mana gunung krakataunyaaaaa (subuh gini ane lagi berangkat ke anak krakatau malam buta, kaya imigran yg mau menyelundup, plus ombak yang menciutkan nyali)
SukaSuka