Lampung, Travelling

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 14): Pulang!!!!

Catatan hari terakhir. Badan berasa ancur lebur tapi hati seneng bukan kepalang. So, ga berasa sama sekali. Pagi-pagi kita bergerak pulang menuju Bandar Lampung. Berharap hari ini ga ujan . Karena berdasarkan status twitter teman-teman semalam sampai subuh Bandar Lampung hujan deras. Duh hokinya semalem kita bisa liat bintang banyak.

Selamat Jalan ....
Selamat Jalan ….

Perjalanan kita mulai dari sebuah warung kopi dekat simpang sebelum masuk Tanjung Setia. Ada beberapa drama seru pagi ini. Pas baru bangun tidur diomelin sama pemilik tempat nge-camp gara-gara kita bikin api unggun di atas tumpukan batu karang. Ternyata itu batu karang sengaja dikumpulin buat ngecor rumah. Tapi untung masalah selesai, sebelum pulang kita minta maaf ke si bapak dan ibu.

drama karang ke bakar (lihat kiri bawah)
drama karang ke bakar (lihat kiri bawah)

Drama kedua kita bakal pisah dengan Eel, kaskuser asal Lampung Barat. Doi bakal balik ke Sumber Jaya dengan angkutan umum. Tadinya kita ngerayu doi buat ikutan touring sampe Bandar Lampung terus besok pagi dia pulang naik bus. Sedih juga harus pisah dengan temen seperjalanan. Good bye Eel, sampai jumpa lagi… di trip berikutnya.

kampung bali di pantai barat
kampung bali di pantai barat

Pulang menyusuri pantai barat berasa di Bali. Gimana enggak, perkampungan Bali di sepanjang dengan pura di halaman rumah membangkitkan kesan eksotis. Apalagi sesekali terlihat pantai “tanpa nama” dengan view menggoda. Sebetulnya ada keinginan untuk singgah sebentar tapi perjalanan kita masih jauh. Target sebelum gelap harus sampai Bandar Lampung.

sungai sebelum masuk Bengkunat
sungai sebelum masuk Bengkunat

Setelah berjam-jam duduk di atas motor, kita cari tempat buat ngaso sebentar. Pilihannya sih kalo bisa sungai biar bisa mandi. Maklum tadi pagi ga ada yang berani mandi karena merasa bersalah telah membakar karang yang punya kebun. Akhirnya sebelum masuk ke Bengkunat menemukan jembatan besar. Di bawahnya ada sungai besar mengalir deras.

mandi di sungai , jangan di zoom (BB17)
mandi di sungai , jangan di zoom (BB17)
monyet yang nonton kita mandi
monyet yang nonton kita mandi

Tidak pake basa-basi kita langsung turun ke sungai dan mandi. Seger banget ini air , pasti sumbernya dari bukit barisan. Tempatanya juga benar-benar masih alami. Anak-anak juga ga pada ga sungkan mandi pake underwear doang karena tempatnya juga sepi. Tapi lagi asik mandi tiba-tiba segorombolan monyet datang dan nonton kita mandi. Huaaa.. ini monkey porno bener :((

Kelar mandi pastinya laper donk, abis itu kita langsung cari rumah makan untuk makan siang sebelum masuk ke Bukit Barisan.

Memasuki Taman Nasional Bukit Barisan Selatan berasa masuk hutan di film avatar. Pakis besar tumbuh liar di tepi jalan berhutan rimbun. Jalan berkelok-kelok turun naik membuat deru motor yang saya kendarai mengejan lelah. Mungkin karena bebannya yang terlalu berat. Kendaraan juga tidak bisa dipacu maksimal karena ada proses perbaikan. Di satu sisi jalan motor yang saya kendarai hampir menabrak tebing akibat menghindari lubang.

Turunan Mayit dengan pemandangan Teluk Semaka dan Gunung Tanggamus
Turunan Mayit dengan pemandangan Teluk Semaka dan Gunung Tanggamus

Keluar Bukit Barisan kita disambut dengan Turunan Mayit , sebuah jalan menukik ekstrim menuju Wonosobo , Tanggamus. Konon jalan di sini sering memakan banyak korban karena banyak belokan tajam dan jurang. Tapi pemandangan dari sini sangat indah. Dari sini kita bisa melihat keindahan Teluk Semaka dan gunung Tanggamus yang menjulang.

kelokan setelah Kota Agung, Tanggamus
kelokan setelah Kota Agung, Tanggamus

Perjalanan menuju Bandar Lampung masih sekitar 3 jam dari Kota Agung, ibukota kabupaten Tanggamus. Lega rasanya setelah melewati kelokan ekstrim terakhir di Tanggamus. Setelah ini kita bakal melewati jalan lurus : Talang Padang – Pringsewu – Gading Rejo – Gedong Tataan – Bandar Lampung.

Menjelan magrib kita sampai di Bandar Lampung. Rombongan diarahkan ke meeting point tempat kita berangkat, depan Museum Lampung. Nongkrong dulu gan di angkringan sebelum pulang ke rumah masing-masing.

Touring sprint empat hari mengelilingi Lampung Barat kali ini benar-benar seru. Thanx buat semua pihak yang telah membantu Touring ini sukses. Salam Ransel !!!

NB: Field Report super lengkap langsung ke sini Gan!!!

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 1): Turun di Tengah Jalan

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 2): Taman Megalitik Sekala Brak

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 3): Dilema Air Terjun

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 4): Sebuah Cerita Kebun Kopi

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 5): Jeram-Jeram Sungai Way Besai

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 6): Jak Way Besai Sapai Danau Ranau

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 7): Pagi di Ranau

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 8): Bebek di Ranau

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 9): Pantai Tanjung Setia

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 10): Tenda di Tepi Pantai

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 11): Beach Boy

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 12): Hoki dan Sunset

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 13): Pagi Usai Pesta Semalam

Bikepacker Menjelajah Lampung Barat (part 14): Pulang!!!!

Pembaca kece selalu meninggalkan jejak berupa komentar