Ngiler Tas Caril

“Mak Ane Ngiler Tas Cariel …. (maaf merk di sensor)”, itulah jeritan suara hati menghadapi trip akhir tahun ini.

Pokoknya tas cariel import buatan Jerman yang ininsialnya D berakhiran R…. Ada yang bisa nebak? ixixixiixi..

“Yah sudlah ngidam, sih ngidam tapi apa memang bener perlu”. Batinku berteriak sok bijak.

Sayapun berpikir berulang tapi tetep mencoba buat hunting di internet. wahhh ternyata ada yang pas di hati… dengan volume 55 + 5 L. Dan harganya… jreng jreng 840…

“huaaaa hampir sejetong”. batin ini kembali menjerit. Itu kan seharga buget buat jalan jalan akhir tahun ini

Coba alternatif lain yuk ahhh. Barang second di internet. Udah kaya ayu ting ting dah kemana dimana cari D….R murahhh. Tapi dimana yang bener bener murah? Ada sih yang jual 2nd tapi harganya beda tipis dengan yang baru.

“Ogahhh cuy mendung yang baru aja””. Batinku kembali menjerit norak.

Sambil menimbang kutatap D….. R mungilku yang berusia satu tahun. Kayaknya dia tergolek pasrah untuk dicampakan dengan yang lebih besar. Hikss bener bener ga tega , apalagi kalo di jual….

“My beb, honey, sweety… yakin aku tak akan meninggalkanmu”. kutatap D…..R abu2 putih imut. Pelan pelan kumasukan semua perbekalan trip akhir tahun….

“Tuh kan sleeping bag, alat snorkel, wadah minum ga bisa masuk”. Batin lainku kembali protesss.

“Diam!!!!!”. kupeluk erat erat si mungil D….R. Tak terasa air mata ini berlinang. Mungkin terdengar agak lebay tapi demi mendramatisir kisah ini tak apalah.

Perlahan namun pasti kudengdong si mungil menemani perjalanan akhir tahun ini.

Sesampai di base camp  backpacker. Ternyata tasku memang paling imut dan mungil dia antara saudara D…..R lainnya.

Tes tes liurku kembali menetes melihat tas cariel.

“Om gpp deh saya dijual terus digantikan dengan cariel.” Ransel kecilku berkata lirih.

“Saya ga tega liat om ngnces sepanjang trip”. sambil memandang genangan air di lantai…

“Yakin?” . aku berkata sok setia….

si imut menunduk lembut mengisyaratkan tanda setuju.

Hiks so sweet… akupun kembali memeluknya sambil menagis.

“Asikkkkkkkkk tas baru taun depan”. Hatiku berteriak kegirangan.

NB: maaf semua cerita ini filksi belaka… karena penulis GALAU pengen tas Caril tapi lagi bokek berat tanggal tua