Friends

Blogging itu tidak hanya tentang diri sendiri, menulis lalu dilupakan begitu saja. Ternyata luapan hati dan torehan kata di dunia maya memperkenalkan saya dengan sosok baru. Teman-teman blogger yang membuat saya tidak pernah merasa sendiri, ketika bertugas di pedalaman Jambi. Bagi rekan-rekan yang ingin alamat blognya dicantukma di laman ini, silakan menghubungi saya melalui e-mail natar.city@gmail.com.

A

B

C

D

E

F

G

H

I

J

K

L

M

N

O

P

Q

R

S

T

V

W

X

Y

Z

59 tanggapan untuk “Friends”

  7. Ping-balik: Madura Cultural Trip #2 – Momen Monumental | Danan Wahyu Sumirat
  8. Ping-balik: Madura Cultural Trip #3 – Gentongan, Membatik Dengan Hati | Danan Wahyu Sumirat
  9. Ping-balik: Madura Cultural Trip #4 – Memangku Warisan Wayang Topeng Madura | Danan Wahyu Sumirat
  10. Ping-balik: Madura Cultural Trip #6 – Masjid Jamik, Sanepan Dalam Arsitektural | Danan Wahyu Sumirat
  11. Ping-balik: Madura Cultural Trip #7 – Pesarean Raja di Asta Tinggi | Danan Wahyu Sumirat
  12. Ping-balik: Madura Cultural Trip #5 – Sumenep , Keraton di Timur Madura | Danan Wahyu Sumirat
  13. Ping-balik: Madura Cultural Trip #1- Prolog Hati | Danan Wahyu Sumirat

  14. Wah, kayanya asik nih punya komunitas Traveler. Tp ada satu pertanyaan yang masih mengganjal nih Kang, kalau Traveler yang sudah punya keluarga bisa maksimal ga ya buat jalan-jalan & ngebuat blog traveler?

    Suka

    Balas

  27. Apa kabar bro?salam kenal. Nama saya coky.
    Saya mengetahui blog dana dari google.
    Dan saya lihat postingan bro ichan banyak hal saya baru tahu.
    Tujuan saya menghubungi bro ichan mau ngajak tukeran link nih.
    Coz blog saya juga masih baru setahun.
    Jadi link bro ichan ada di blog saya, begitu juga sebaliknya.
    Berikut ini blog saya http://kamarhotel.web.id
    kalo sudah mohon di kabari yah, nanti blog bro dana saya add di blog saya
    Ditunggu kabarnya. terima kasih

    Disukai oleh 1 orang

    Balas

  30. Really lively and colored with creativity. Even in the atmosphere of the Covid-19 pandemic, the celebration of World Dance Day at the Denpasar Indonesian Art Institute (ISI) is really interesting. The young artist who is still a student at an art campus belonging to the Balinese people competes with each other for ideas, ideas and creativity through works of art. The material is very diverse, so it is not only entertaining, but also a historical record of the development of arts in the current island of the Gods. This art event is also strict with Health Protocols (Prokes), so that it is not only fun, but also safe.

    Suka

    Balas

Pembaca kece selalu meninggalkan jejak berupa komentar