Lomba, Video

Belajar Dari Driver Kertas – Kompetisi Video Semenit

Meski belum beruntung memenangkan kompetisi yang diadakan oleh ILO Indonesia tahun ini, tapi dari proses kreatif video satu menitan bertema K3L saat pandemi di tempat kerja, banyak mendapat pelajaran.

Proses produksi yang lebih rapih dan teratur dengan memanfaatkan sumber daya yang ada : teman kantor dan kamera ponsel saja.

Dibandingkan 2 tahun lalu, lomba yang diselenggarakan oleh ILO Indonesia lebih banyak peserta karena hadiahnya utamanya menggiurkan, uang tunai 50 juta rupiah. Tidak mengherankan profesional di bidang periklanan banyak yang ikut. Sudah dapat dipastikan pemenangnya dari kalangan mana, karena lomba terbuka dan yang terbaiklah yang akan menang.

Dari segi teknis memang tidak sebanding kamera ponsel dan kamera profesional, tapi sekali lagi ini lomba umum. Jadi hanya yang terbaik yang menang. Kekuatan ide dan eksekusi menjadi faktor penilaian yang tak diabaikan.

Beda Pemeran

Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya talent yang kami dapuk menjadi pemeran utama bukan Ibu Kusmiyati. Tapi karena kisah video mengangkat aktivitas driver, Mas Yanto yang kami daulat bereakting di depan kamera.

Menyenangkan mendapat talent baru dan yang jelas penuh tantangan. Pada awalnya beliau terlihat canggung di depan kamera, kadang kadang mata masih melihat kamera. Tapi namanya juga belajar, kami yang di belakang kamera juga belajar dan menikmati setiap proses belajar.

Adegan Nista

Salah satu scene saya beradegan nista yang sebetulnya hal yang paling saya benci yaitu merokok. Tapi demi tuntutan skrip dan memberi warna sedikit berbeda, sayapun berakting jadi Mas-Mas perokok.

Kelihatan canggung nggak sih memegang kameranya?

Muncul Cameo

Eh lalu kemana Ibu Kusmiyati, apakah dia pensiun ikutan bikin konten. Oh enggak kali ini dia jadi kameo, tugasnya menjadi petugas medis yang melakukan rapid tes.

Ya begitulah proses kreatif kali ini yang kami lakukan untuk melepas kejenuhan di saat pandemi. Kami masih melakukan split work dan protokol kesehatan ketat, karena tiap dua minggu wajib melakukan rapid test.

Pembaca kece selalu meninggalkan jejak berupa komentar