Lomba, Myanmar, Travelling

Sobat Misqueen Batam Mengejar Bahagia Bersama AirAsia

Kebahagiaan itu milik siapa saja dan seharusnya setiap orang bisa bahagia. Bahagia bukan seberapa banyak materi atau pencapaian karir yang dimiliki. Karena sesungguhnya ukuran bahagia setiap orang itu berbeda-beda. Sebagai sobat misqueen Batam dengan keseharian bekerja di pabrik, saya tuh anaknya bahagia banget kalau diajak piknik ke jembatan Barelang apalagi sambil makan jagung bakar.

Dulu bahagia banget bisa foto di sini tapi sekarang ingin jalan-jalan lebih jauh.

Tapi perlahan namun pasti standar kebahagiaan berubah. Saya sekarang lagi bahagia-bahagianya jalan ke Singapura dan Malaysia. Bayangkan dengan biaya tidak sampai 500 ribu rupiah bisa jalan-jalan ke luar negeri dengan kapal feri. Emak dan Bapak di kampung jadi ikutan bahagia sekaligus bangga melihat foto anaknya  di depan patung Merlion dan menara Petronas.

“Kapan ya saya bisa jalan keliling dunia seperti kamu.” Saya bertanya kepada Rina, teman nongkrong yang sudah pernah bekerja di luar negeri dan keliling dunia.

Kapan ya bisa jalan-jalan ke luar negeri selain Singapura dan Malaysia?

“Asal ada kemauan pasti ada jalan.” Rina menyemangati saya.

“Tapi kan mahal Rin, aku nggak punya uang sebanyak kamu.”

“Nggak harus dengan uang banyak. Kamu bisa coba negara-negara di Asia Tenggara dulu.”

“Memang berapa bujetnya?”

“Mungkin dua tiga juta kalau Thailand dan sekitarnya”, jawab Rina.

“Hah serius?”

“Iya. bulan Mei tahun depan aku mau ke Myanmar.”

“Naik pesawat?”

“Ya iyalah. Masa getek.”

“Mahal tiketnya?”

Walau bulan Mei tidak ada balon udara tapi Bagan tetap indah.

“Kebetulan ada promo tiket pesawat pp KLIA 2 – Yangon 820 ribu. Mau ikutan?” Saya langsung menggangguk dan ikut berburu tiket promo bersama.

Rina menjelaskan bahwa  untuk mencari tiket penerbangan AirAsia tidak sesulit mencari pasangan hidup. Buka saja web AirAsia atau paling gampang instal aplikasi AirAsia di ponsel. Nah kalau mau mendapat informasi promo lebih awal dapat bergabung dengan AirAsia BIG Loyality  dan menjadi  member AirAsia BIG.

Baru tahu ternyata rahasia jalan-jalan Rina adalah AirAsia Big Loyality.

Keuntungan memiliki Big Shot ID akan mendapatkan poin untuk setiap transaksi pembelian tiket Air Asia, Tune Hotel, atau setiap booking hotel di AirAsia Go. Jika poinnya terkumpul bisa ditukarkan dengan tiket AirAsia, voucher hotel AirAsia Go atau berbagai merchandise AirAsia.

Beberapa bank di Indonesia juga bekerjasama dengan AirAsia Big Loyality Program. Jadi poin kartu kredit bank tertentu bisa ditukar dengan poin BIG. Oh jadi ini rahasia Rina bisa sering jalan-jalan ke luar negeri.

Video teaser keseruan Jalan bersama teman-teman di Myanmar.

Rute Piknik Sobat Misqueen Batam

Salah satu hal yang bikin saya bahagia tinggal di Batam posisinya strategis untuk piknik. Tidak perlu banyak waktu dan dana untuk sampai di bandara internasional negara tetangga yang pilihan penerbangannya beragam. Memang pada akhirnya ada beberapa bandara yang menjadi tujuan transit atau hanya numpang tidur dan piknik.

Pelabuhan Feri Internasional Batam Center selalu jadi titik keberangkatan.

Bandara Changi Singapura memang tidak menjadi pilihan utama dibandingkan KLIA 2 Malaysia.  Pilihan saya selalu markas  AirAsia untuk  mendapatkan penerbangan dengan harga terjangkau. Harga bukanlah satu-satunya faktor  penentu kepuasan konsumen. Tapi jika ada harga yang lebih murah dengan kualitas baik, mengapa harus pilih yang lebih mahal.

KLIA 2 selalu menjadi bandara favorit ketika ingin ke luar negeri.

Jadi tidak mengherankan sobat  Misqueen Batam selalu melalui perjalanan darat ke  KLIA 2 sebelum  terbang. Apakah tidak jauh dan merepotkan?

Kalau belum mencoba pasti berpikir sangat merepotkan, tapi jika sudah mencoba sekali pasti ketagihan. Karena untuk melalaui perjalanan ini tidak diperlukan cuti apalagi bolos kerja.

Usai pulang kantor hari Jumat langsung mengejar feri terakhir ke Stulang Laut Johor Bahru. Pukul 18:00 kapal feri berangkat dan saya memiliki waktu tidur dua jam sebelum sampai Johor. Sesampai di Johor langsung makan malam di terminal bus Larkin sembari menunggu bus ke Kuala Lumpur pukul 23:00.

Mengapa harus bus tengah malam bukannya jam delapan, sembilan atau sepuluh malam?

Rute piknik Sobat Misqueen Batam (tanpa cuti).

Kami sengaja mencari sleeper bus agar bisa tidur 3 jam sebelum lanjut ke KLIA 2 untuk mengejar penerbangan pertama ke Yangon pukul 6:30. Sampai di KLIA 2 pukul  4 pagi dan  menyempatkan sarapan pagi.

Rute pulang ke Batam juga hampir mirip. Minggu sore melewati penerbangan menuju KLIA 2 lalu  tengah malam sampai di bandara dan tanpa istirahat mengejar bus ke TBS. Biasanya pukul 5 pagi sudah sampai terminal Bus Larkin lalu dengan taksi menuju pelabuhan Stulang Laut untuk mengejar feri pertama ke Batam pukul 6.

Terminal Bersepadu Selatan (KL) menjadi tempat transit sebelum sampai KLIA 2.

Setelah 2 jam tidur di atas kapal feri, pukul 7:00 WIB pagi sampai di Batam dan langsung menuju tempat kerja. Begitulah trik dan tips sobat Misqueen Batam agar bisa tetap traveling di akhir pekan tanpa cuti.

Tetap Bahagia Saat Ketinggalan Pesawat

Pernah tidak kamu membayangkan bahwa semua rencana perjalanan yang kamu pikir sempurna ternyata berantakan karena lupa perbedaan waktu antara  negara tinggal dan negara dikunjungi.

Karena keasikan ngopi kami tidak sadar bahwa jadwal penerbangan kurang dari satu jam. Sedangkan kami belum melakukan  check in dan pemeriksaan imigrasi. Usai melewati pemeriksaan imigirasi saya dan Rina  berlari menuju boarding gate yang letaknya jauh dari pintu keberangkatan. Sedangkan kedua rekan saya, Putri dan Benia  masih tertahan diimigrasi.

Video drama ketinggalan pesawat di KLIA 2

“Sleptzzz…” Boarding gate tertutup secara otomatis. Saya dan Rina langsung bengong sesaat.

Sumpah rasanya mau menangis tapi marah dan menyalahkan orang lain tidak akan menyelesaikan masalah. Saya dan Rina langsung menjemput dua rekan yang masih tertahan diimigrasi.

Teman jalan ke Myanmar Benia, Rina dan Putri.

“Gaes kita ketinggalan pesawat nih?”

“Hah?” Benia dan Putri teriak tertahan.

“Iya!”

“Trus kita pulang?” Putri bertanya.

“Piknik must go on! Kita beli tiket baru. Pokoknya jangan sampai nggak bahagia.” Rina menyakinkan kami yang sudah putus asa dan ingin kembali ke Batam.

“Kami nggak ada duit untuk beli tiket baru”, curhat Benia.

“Pakai cc gua, bayarnya nanti setelah pulang.” Rina memberikan solusi tak terduga.

Sedih banget kalau ingat tiket KLIA2- Yangon yang hangus.
Impian mengenakan tanaka dan longji di Bagan nyaris gagal.

Walau jantung masih berdegup kencang, kita langsung memesan tiket keberangkatan ke Yangon hari itu. Beruntung hari ini masih ada satu penerbangan AirAsia ke Yangon sore ini.

Itulah kisah traveling hampir sama dengan kisah kehidupan.  Walau kadang tidak sempurna, kita harus tetap mengahadapinya dan mencari solusinya agar tetap bahagia. Untuk mengantisipiasi segala kemungkinan terburuk saat penerbangan kami memesan Tune Protect AirAsia Travel Insurance.

Tips (semakin) #BahagiaBersamaAirAsia versi saya.

“Terus kalau perut gua lapar di pesawat gimana Rin?”

“Ya udah aku pesanin menu Combo Santan biar nggak pada kelaperan di pesawat. Sama ya semua yang paling murah.”

“Terimasih Rin”, teriak kami bertiga kompak.

“Oh iya jangan lupa pesan bagasi tambahan pas pulang. Secara kita kan bakal belanja longji”, usul Putri.

“Haduh jebol nih cc gua. Nanti aja deh pesan bagasinya di Myanmar kalau ketahuan berapa banyak belanjaannya.”

“Kita? Emang loe belanja juga Rin.”

“Ya iyalah emang kalian aja yang buka po (pre order) dan jastip.”

Saya dan Rina akhirnya sampay di Yangon (warna baju sama tas kompakan merah).

Hari itu memang berat banget dan kami harus seharian tinggal di KLIA 2 karena pesawat ke Yangon baru terbang pukul enam sore waktu Malaysia.

“Eh kita ngopi lagi yuk!” Saya mengajak ketiga cewek rekan traveling.

“Ogah!” Rina menjawab cepat.

“Kalian trauma? Jangan bilang ketinggalan pesawat sama pedihnya kaya ditinggal mantan nikah.”

“Pedihnya di kantong kali”, Rina menjawab cepat lalu kami ngakak bareng mentertawakan kebodohan hari ini.

Bahagia Jalan-Jalan di Myanmar

Setelah melewati cobaan akhirnya kami sampai di Myanmar, rencana akan singgah di tiga kota yaitu : Yangon, Nyaungshwe dan Bagan. Dengan itinerary efisien kami memangkas ongkos penginapan dengan naik sleeper bus dari kota satu ke kota lain. Bayangkan selama perjalanan 9 hari, hanya tiga malam tidur di hotel sisanya di atas bus. Bagi kamu yang penasaran dengan perjalanan kami bisa mengintip itinerary dan rincian bujet di sini.

Keliling kota Yangon dengan jalan kaki dan transportasi umum.

Keliling seru di danau Inle, Nyaungshwe.

Biaya yang dikeluarkan untuk perjalanan 9 hari ini seharusnya 3 juta rupiah saja tapi karena membeli tiket pesawat tambahan akibat ketinggalan penerbangan menjadi 4 juta rupiah.

Bergaya ala orang lokal di Myanmar.

Cukup hemat bukan? Apalagi gaya traveling kami tidak terlalu ekstrim, masih tidur di hotel, jajan makanan enak dan belanja longji.

Lalu setelah Myanmar adakah negara atau kota lain yang menjadi destinasi impian?

Sepedahan di Nyaungshwe dan keliling kebun anggur.

Sebagai sobat Misqueen Batam yang sehari-hari sibuk dengan rutinitas pekerjaaan, piknik salah satu cara mengejar bahagia. Jika bahagia bisa bersama-sama, mengapa harus sendiri. Jika ada pilihan maskapai dengan promo tiket menggoda dengan kualitas baik, mengapa harus pilih yang lain.

Myanmar negeri seribu candi.

Jadi bulan depan kita kemana?

Bulan depan aku mengejar bahagia bersama AirAsia dengan kalian aja deh (peluk travelmate).

Tulisan ini diikutsertakan kompetisi blog #BahagiaBersamaAirAsia. Semua konten di atas (foto, infografis dan video) merupakan milik dananwahyu.com.

11 tanggapan untuk “Sobat Misqueen Batam Mengejar Bahagia Bersama AirAsia”

  1. Kisah traveling yg asyik, meski ada drama tiket ke Yangon hangus. Btw… jadi ingin bepergian ke sana. Salam hangat, Bang Danan S!

    Suka

  2. Aku ditinggal mantan nikah, udah. Pedih emang.
    Kalau ketinggalan pesawat, HAMPIR. Dan semogga gak akan pernah kejadian hahaha amiiin.

    Duh drama banget yes, untung masih ada pesawat sore. Untung juga ada yang mau pinjemin CC. Untung juga masih jomlo sehingga gak diomelin pacar #eh hwhwhw

    Suka

Pembaca kece selalu meninggalkan jejak berupa komentar