Acara, Curahan

Jalan2Cuap2 Balik ke Podcast

Tahun 2013 gua pernah bikin rekaman audio bertajuk Jalan2Cuap2 yang unggah di soundcoud dan server podcast gratis. Konsepnya simple bercuap-cuap tentang kisah perjalanan dan tips traveling. Tujuan utamanya untuk memberikan alternatif penikmat blog dan mengobati kerinduan akan dunia broadcasting.

Gua bukan penyiar profesional tapi sempat bergabung beberapa tahun dengan radio online yang sebagian besar anggotanya anak-anak Indonesia yang sekolah di luar negeri.

Meski ini hanya radio komunitas tapi di sini gua belajar banyak, mulai dari skill komunikasi, membawakan beragam acara, membuat skrip, jinggel dan iklan sampai memproduksi sebuah acara. Secara tidak langsung semua proses ini mengantar gua fokus ke hobi ngeblog lalu akhirnya ngevlog.

Terimakasih kepada teman-teman di radio online yang nggak pernah gua temui di dunia nyata, tanpa kalian mungkin gua nggak akan “segila” ini.

Membuat Rekaman Audio

Gua nggak bakal tren media digital akan bergerak secepat ini. Dulu ketika gua aktif di radio online sempat berpikir ada aplikasi atau platform untuk mempublish karya seniman audio. Sempat sih ada soundcloud yang fokus kepada musisi untuk memamerkan karyanya secara digital. Tapi sayang aplikasi ini berbayar dan kapasitsnya terbatas

Dulu membuat rekaman cuap-cuap (audio) butuh sedikit usaha. Wktu itu gua pakai software SAMbroadcast yang biasa digunakan untuk siaran online. Ini software enak banget tinggal pasang list lagu dan backsound terus kita cuap-cuap. Secara otomatis backsound akan mengecil ketika kita berhenti bicara. Kerenlah softwarenya bisa ditambah efek suara lalu kualitas suara juga bisa disesuaikan.

Ketika gua ganti Mac dari PC otomatis gua kehilangan software ini tapi selalu ada cara untuk berkarya. Gua coba bikin rekaman dengan perekam biasa (kaya yang dipake wartawan). Buat backsound menggunakan pc yang lagunya diputer kencang-kencang. Lalu secara manual backsound gua kecilin pas gua bicara. Its work walau repot!

Dan akhirnya makin ke sini Jalan2Cuap2 versi audio hiatus setelah gua sibuk belajar bikin vlog.

Anchor.FM

Beberapa waktu lalu gua melihat status dan tulisan Mbak Ika blogger Palembang yang membahas aplikasi Anchor FM. Setelah diulik ini aplikasi pas banget buat mereka yang hobi cuap-cuap dan mau bikin rekaman audio lalu dipublish ke berbagai platform.

Jadi walau rekaman dibuat dan dipublish dengan Anchor.FM rekaman bisa distribusikan ke berbagai platform Apple Podcast, Breaker, Castbox, Google Podcasts, Overcast, Pocket Casts, RadioPublic, Spotify, Stitcher untuk mendapatkan lebih banyak pendengar. Untuk distribusi bisa dilakukan secara otomatis atau manual.

Jalan2Cuap2 sudah dapat didengar dengan menggunakan Spotify, Google, Pocket Casts dan Radio Pubclic an doakan lainnya segera menyusul

Podcast Jalan2Cuap2

Jadi podcast ini mengkhususkan pada konten travling walau sebetulnya ingin membuat konten lain seperti curhat-curhatan. Jika ada pertanyaan akankah dengana adanya podcast maka Jalan2Cuap2 versi video akan menghilang. Tenang gaes aku gua akan tetap setia untuk ngevlog dan menulis di blog karena membuat berkarya yang membuat hidup berwarna.

Bagi yang tidak ingin menginstal aplikasi dapat langsung mengklik link https://anchor.fm/jalan2cuap2/ untuk dapat mendengarkan podcast Jalan2Cuap2.

Untuk saat ini baru ada empat rekaman podcast, rencana sih ke depannya akan rutin membuat podcast setiap minggunya. Jujur sih aku masih belum pandai menggunakan fitur di Anchor.FM tapi dengan berjalannya waktu semoga bisa lebih bagus.

Jika ada pertanyaan seputar podcast dan aplikasi Anchor.FM silakan berkomentar di bawah. Semoga tulisan ini bisa menjadi tempat kita untuk belajar dan berdiskusi dan belajar podcast.

Selamat bercuap-cuap!

7 tanggapan untuk “Jalan2Cuap2 Balik ke Podcast”

  1. Aku pengin banget bikin podcast soal buku, tapi masih maju mundur juga. Hehehe. Padahal podcast bisa jadi salah satu channel untuk menjangkau lebih banyak audiens dan membagikan cerita-cerita kita.

    Suka

      1. awalnya aku juga mikir gitu , harus meluangkan waktu khusus tapi ternyata bikin rekaman audio gini lebih mudah daripada nulis. kalau mau bikin yang lebih serius palingan bikin point2 biar ngomong nggak kemana-mana. tapi paling enak sih buat audio tulisan di blog, jadi materi lama yang diceritakan kembali dengan bahasa sendiri. hayo dicoba mbak

        Suka

Pembaca kece selalu meninggalkan jejak berupa komentar