Produk, TIps

Kiat Menjadi Travel Blogger Profesional

Beberapa tahun belakangan sering banget mendapat email ataupun direct mesaage di  media sosial,  “Kak bagaimana sih caranya jadi travel blogger, biar bisa jalan-jalan teus seperti Kakak.”

Jujur kalau ditanya seperti itu saya sendiri juga bingung karena dulu niat awal  ngeblog  untuk mengisi waktu luang karena bekerja di pedalaman Jambi. Maunya menulis fiksi atau puisi tapi   karena gagal menguntai kata indah yang sastrawi akhirnya banting setir menjadi penulis kisah perjalanan aka travel blogger.Seperti ABG yang sedang mencari jati diri gaya menulisn  berubah-ubah karena dulu saya bener-benar tidak bisa menulis dan harus belajar keras untuk dapat menulis dengan baik.

Jadi tahukan kalau sebetulnya jadi travel blogger itu ketidaksengajaan. Namun jika ada teman-teman yang sejak awal ngeblog  ingin fokus ke traveling itu lebih baik.  Karena semua yang direncanakan dengan baik hasilnya akan maksimal.

Kira-kira apa sih yang harus dipersiapkan untuk  menjadi travel blogger profesional.

1. Pengalaman Jalan-Jalan

Agar kamu memiliki materi yang cukup untuk ngeblog paling tidak memiliki pengalaman jalan-jalan karena modal utama travel blogger adalah pengalaman pribadi. Pembaca akan lebih suka membaca kisah perjalanan atau tips berdasarkan pengalaman pribadi.

Bisa saja sih menulis dengan referensi google atau buku tapi apakah kamu mau di bilang travel blogger halu ( baca : halusinasi). Tulisan sampai kutub Utara tapi ke luar rumah saja belum pernah. Lalu  apa yang kamu tawarkan kepada pembaca blog mu, kalau begitu lebih baik jadi blogger pendongeng atau fiksi.

Sesungguhnya traveling tidak harus jauh dan mahal, destinasi  wisata di kotamu akan menjadi tulisan yang menarik dan dibaca orang dengan sudut pandang dan gaya bahasa yang berbeda.

2. Menulis Yang Baik

Ada yang bilang menulis itu susah-susah gampang dan nggak semua orang memilik bakat menulis. Tapi tidak ada yang sulit jika kamu bersungguh-sungguh.  Bagi pemula, cobalah  menulis dengan bahasa tutur tanpa mempedulikan kaidah EYD , menulis apa yang kamu pikirkan dan ingin ucapkan.

Jika sudah terbiasa menulis langkah selanjutnya  memperbaiki kualitas tulisan dengan belajar EYD, tata bahasa dan membaca tulisan orang lain sebagai  referensi. Saya pribadi sering  menggunakan ajang lomba menulis atau blog sebagai barometer kualitas tulisan. Jika belum memenangkan lomba artinya tulisan  masih di bawah rata-rata.

3. Konsisten
Saat awal  ngeblog rasanya sulit  menulis teratur  seminggu  sekali,  andaipun bisa harus fokus duduk berjam-jam di depan PC.  Tapi menulis itu seperti berjalan, semakin sering dilatih akan semakin mahir. Mungkin yang awalnya tertatih-tatih untuk membuat satu artikel dengan banyak berlatih akan mudah membuat artikel secara cepat yang berkualitas.

Konsisten tidak hanya jumlah tulisan tapi juga kualitas, apa artinya banyak menulis tapi tidak bernas berisi. Itu sama saja dengan buih di lautan banyak tapi akan hilang terabaikan.

Agar konsisten menulis, sekarang saya lebih sering menggunakan gadget seperti ponsel atau tablet untuk ngeblog.  Ketika waktu luang bisa langsung men-draft tulisan walau satu paragraf.  Kalau sehari ada lima waktu luang sudah jadi satu tulisan.

4. Konsep & Branding

Apa sih perlunya konsep dan branding. Jika kamu ingin menjadi blogger profesional maka sedari awal sudah mengkonsep blog travel apa yang mau dibuat. Karena konsep dan branding yang kuat itu identitas yang membedakan kamu dengan blogger lainnya.

Misal kamu hobi mendaki gunung dan berpetualang, maka kamu bisa memfokuskan diri dengan travel blog pendakian. Seperti teman saya Rina, seorang wanita penghobi sepeda, kini dia fokus dengan kisah touring bersepeda yang jarang dijumpai oleh travel blogger wanita di Indonesia.

5. Hosting Gratisan atau Berbayar
Bagi yang baru pertama kali ngeblog pasti bertanya cms (content management system) apa yang paling bagus untuk negblog. Saya pribadi menggunakan wordpress gratisan tapi jika blogmu ingin lebih bersahabat dengan google silakan menggunakan blogspot. Keduanya gratisan  tapi jika blogmu ingin terlihat profesional dapat meng-upgarde hosting, domain dan desain blog premium atau berbayar.

Namun sayang terkadang blog gratisan tidak memberikan keleluasaan untuk menginstal plug in dan solusinya dengan menggunakan self hosting. Dalam memilih web hosting kita harus cermat dengan keandalan servernya. Jangan sampai konten dan desain blog bagus tapi sering down.

Rekomendasi saya untuk web hosting yang handal adalah di hostinger dengan paket sesuai kebutuhan dan bisa di-upgrade.

Beragam pilihan web hosting di Hostinger
Beragam pilihan web hosting di Hostinger

6. Manjakan Pembaca
Selain teknik SEO yang baik seorang travel blogger harus belajar mengerti apa yang diinginkan pembaca setianya.

“Kak saya mau jadi sendiri saja nggak mau jadi orang lain karena inilah gaya saya.”

Gaes boleh sih punya prinsip seperti di atas tapi jangan mengeluh kalau blogmu sepi  karena kamu tidak menyediakan konten yang diinginkan pasar. Setiap orang yang membuka blog mu itu  butuh usaha  dan kuota,  jadi tidak ada salahnya membuat mereka bahagia dengan tampilan blog yang cantik dan ringan diakses oleh semua gawai.

Perkaya juga artikelmu dengan foto, video dan infografis agar blog mu semakin berwarna. Tulisan diberi warna-warni juga nggak apa-apa kaya blog Kak Cumi tapi ingat konten bagus itu segalanya.

7. Terus Belajar
Jaman sekarang blogger bukan sekedar hobi tapi sebuah profesi yang menjanjikan. Kesempatan untuk mendapatkan materi sangat besar karena blogger bisa bermetamorfosis menjadi influencer, konten creator, fotografer bahkan videografer.

Kok bisa? Pertama karena tuntutan pasar dan peluangnya memang ada oleh karen itu seorang travel  blogger harus  dinamis,  tidak hanya puas dengan kemampuan menulis. Skill fotografi, videografi bahkan grafis dipelajari jika ingin menjadikan blog sebagai pilihan hidup.

Intinya ketika kita berkomitmen untuk menjadi travel blogger profesional harus siap meningkatkan skill dengan  membaca buku dan  belajar dari mana saja. Terkadang harus beriventasi untuk belajar hal-hal baru seperti membeli kamera dan perlengkapannya atau meng-upgrade komputer untuk editing video.

Duh berat banget. Nggak ada yang berat kalau kamu menikmatinya.

8. Hukum Ekonomi

Jangan selalu  berpikir enak ya menjadi travel blogger profesional banyak gratisan atau endorsement. Hukum ekonomi berlaku di semua bidang pekerjaan  termasuk travel blogger. Jangan pernah berpikir akan mendapatkan hal besar kalau kita tidak memiliki kemampuan atau skill yang mumpuni.

Bisa saja dengan koneksi atau keberuntangn kita bisa mendaptkan gratisan dari pihak tertentu tanpa harus bekerja keras atau memberikan kompensasi yang sepadan. Tapi semua itu tidak ada bertahan lama, karena semua usaha ada hitung-hitungan bisnisnya. Sebelum berpikir mencari gratisan pikirkan kemampuan apa yang bisa dijual dari dirimu.

Pertama berpikir hal terbaik apa yang bisa saya berikan kepada klien bukan apa yang akan saya dapatkan dari mereka.

9. Usaha Sampingan
Apakah mungkin  seorang travel blogger bisa hidup hanya dengan ngeblog? Jawabannya tidak kalau “hanya” kalau kamu menjadi travel blogger di Indonesia

Kebanyakan travel blogger di Indonesia memiliki  pekerjaan lain yang dekat dengan jalan-jalan dan ngeblog. Misalnya  fotografer, videografer,  dosen, pembicara, penulis atau artis dunia maya (selebgram).  Bahkan beberapa travel blogger memiliki usaha seperti  toko online , agensi media sosial dan agen perjalanan.

Membangun bisnis online seperti toko online atau start up pastinya membutuhkan hosting  berskala besar. Agar usaha online mu tetap terjaga saat jalan-jalan atau piknik syantik harus pandai-pandai memilih  hosting .  Nggak lucu saat kamu piknik ke pedalaman Indonesia yang minim fasilitas internet tiba-tiba server website daganganmu down. Nah agar tidak kejadian pilih  hosting skala bisnis yang yang terpercaya di Hostinger.

web hosting bisnis Hostinger
web hosting bisnis Hostinger

Jika kamu berniat menjadi travel blogger profesional bangun usaha atau bisnis yang selini dengan hobi mu. Jangan menjadi pegawai kantoran  seperti saya karena  keterbatasan cuti untuk traveling.

10. Berpikir Jalan-Jalan Adalah Investasi

Jangan pernah berpikir bahwa travel blogger profesional selalu mendapat fasilitas jalan-jalan gratis. Layaknya  sebuah bisnis seorang travel blogger profesional juga harus berani berinvestasi dengan membiayai perjalannannya sendiri.  Berpikir bagaimana dengan uang yang dikeluarkan untuk jalan-jalan tidak hanya kembali modal tapi juga  untung.

Tidak mengherankan, sepulang dari liburan seminggu, seorang travel blogger profesional bisa menghasilkan beberapa karya seperti : tulisan di majalah, surat kabar, video citizen jurnalis, video youtube, foto serta video  yang dapat dijual,  ulasan hotel bahkan ulasan beberapa produk yang sengaja dibawa saat liburan.

Jadi kalau kreatif sebenarnya banyak yang bisa dihasilkan dari liburan atau jalan-jalan. Tertarik menjadi seorang travel blogger profesional?

17 tanggapan untuk “Kiat Menjadi Travel Blogger Profesional”

  1. nomor 3 termasuk sulit sih, termasuk bagi pribadi saya hahahaa. karena kadang konsistensi saya bersaing dengan mumet nya diri ini ketika tiba deadline nulis tapi blom punya inspirasi atau mood yang baik hehehee

    Suka

  2. Baik kak, saya akan mencoba untuk selalu konsisten biar semakin mantap dalam hal menulis. Ditengah-tengah kesibukan sebagai karyawan, dan ibu rumah tangga memang perlu waktu khusus.

    Suka

  3. saya suka rekomendasi nya kak … jadi pengen dan termotivasi untuk jadi travel blogger yang wow banget

    kapan ya bisa jumpa fans sama mas danan?

    hiks hiks hiks

    seleb blogger biasa nya sibuk

    Suka

  4. iyess..banyak juga yang inbox dan DM mau belajar jadi blogger
    eh disuruh nulis aja malas
    maunya langsung seperti kita
    dia pikir semua instant
    perlu proses dan bertahun tahun tuk bisa jadi blogger yg menghasilkan seperti ini

    Suka

Pembaca kece selalu meninggalkan jejak berupa komentar