mimi bingun belanja online , barang rusak , mengadu ke siapa
Curahan

Belanja Online, Barang Rusak Salah Siapa?

Belanja online itu bikin kecanduan. Meski terkadang barang yang datang tidak sesuai harapan tapi hati awalnya selalu menyenangkan. Bayangkan ada yang mengirimimu paket terbungkus rapih dengan tulisan nama di atasnya. Meski kamu tahu isinya, tapi ada rasa penasaran ketika membukanya bukan?

Foto memang penuh manipulatif visual. Kenapa ya hampir semua foto barang yang terpampang di toko online itu selalu menarik. Apalagi di online shop terkenal.  Menggugah sanubari untuk memiliki barang-barangnya , apalagi kalau terpampang promo potongan sekian persen. Kalau tak kuat iman, mungkin gajih sebulan akan habis.

Beruntung lima tahun belakangan ini saya lebih selektif dengan barang yang akan dibeli. Selalu meyakinkan diri, ini kebutuhan atau keinginan. Dan nistanya, segala barang yang berhubungan dengan hobi pasti hati saya berteriak ,  “ini kebutuhan. Kamu butuh bahagia teman dengan hobimu.”

Jadi jangan heran kalau pada akhirnya laci kerja saya penuh perlengkapan “lenong travelling” yang kadang jarang terpakai. Mulai dari mounting kamera action sampai tagging tas imut yang saya tidak tahu kapan semua itu akan terpakai. Wong traveling aja jarang. 

Bulan Juli lalu saya terjebak di salah satu toko online MLM FOTO. Niatan hanya akan membeli satu set pembersih  kamera , tapi pada akhirnya beberapa filter lensa, tripod dan kawan-kawan saya pesan. Total belanja tidak sampai satu juta tapi kalau dijumlah dengan belanjaan minggu sebelumnya sampai satu juta. Dan saya berjanji hingga tahun depan tidak akan belanja asesories kamera.

Saat yang dinanti tiba, pesanan sampai di meja kerja. Hatipun buncah menerima paket besar. Aku nggak pernah lho kak dikirimin paket kaya gini sama pacar. La iyalah situ kan jomblo, ada yang kirim salam saja untung.

Tak sabar yang bongkar bungkusan kecil yang isinya printilan asesosories kamera tapi ketika membuka bungkusan besar tripod yang berlapis-lapis. Tiba-tiba bagian atasnya terlihat rapuh dan ternyata sudah pecah. Agak sedih sih melihatntya karena yakin tidak akan bisa dipakai. Khawatir barang lainnya juga rusak , saya periksa asesories kamera lainnya. Sukurlah semua baik-baik saja.

kepala tripod pecah
kepala tripod pecah

Sebetulnya hati tak rela melihat tripod baru yang sudah dibeli tidak bisa digunakan. Tapi mengurus klaim ke penjual pasti susah apalagi jasa pengiriman. Dan saya sangat yakin dengan penjual karena sudah bertahun-tahun berlangganan dan selama ini tidak pernah ada masalah.  Belum lagi kalau harus mengirimkan barang ke penjual kembali,    akan membuang waktu, biaya dan tenaga.

Tapi sebagai pelanggan yang baik saya mencoba menginformasikan kepada pihak MLM FOTO tanpa meminta penggantian. Niat saya agar penjual lebih berhati-hati membungkus barang dan bisa menginformasikan kepada pihak ekpedisi (JNE) agar lebih hati-hati meng-handling barang. Semua foto barang dan bukti penerimaan barang saya kirimkan.

Sekitar satu minggu saya JNE di Jakarta menelepon saya memastikan bahwa apakah saya pernah melayangkan pengaduan tentang barang rusak. Dengan jujur saya berkata bahwa  tidak pernah dan hanya menginformasikan kepada penjual saja. Dan ternyata pihak penjual yang mengajukan klaim kepada pihak JNE.

Pada awalnya saya tidak mengerti bahwa ini proses klaim kerusakan barang tapi dipercakapan telepon saya baru ngeh. Akhirnya melalui e-mail  MLM FOTO menginformasikan bahwa mereka yang mengajukan klain dan barang akan dikirimkan kembali tanpa biaya pastinya alias gratis.

tripod diganti sesuai pesanan
tripod diganti sesuai pesanan

Sekitar satu bulan kemudian dari pengiriman barang pertama akhirnya barang penggantian datang. Duh senangnya dapat tripod baru.

Tidak menyangka bahwa proses klaim barang rusak akibat pengiriman semudah ini. Terimakasih juga kepada pihak MLM FOTO yang sudah membantu mengadukan curhatan saya JNE.

Sebetulnya susah atau tidak mengklaim barang rusak karena pengiriman. Ternyata caranya tidak terlalu susah , kamu hanya perlu mengirimkan keluhan ke

customer service JNE customercare@jne.co.id dengan memberikan data-data sebagai berikut:

  • Airway bill number
  • Jenis layanan yang digunakan
  • Isi kiriman
  • Nama penerima
  • Nomor telepon penerima
  • Alamat penerima
  • Nama pengirim
  • Nomor telepon pengirim
  • Tanggal pengiriman
  • Agen pengiriman
  • Keluhan
  • Foto barang yang rusak

Dan biasanya pihak JNE akan merespon lalu meminta dokumen pendukung lain seperti

  • Resi asli
  • Nota/faktur
  • Form klaim (sudah ada form khusus dari JNE, dikirimkan melalui email kepada saya dalam format Ms. Word)
  • Fotokopi KTP

Dalam kasus saya yang melengkapi dokumen pendukung lain adalah pihak MLM FOTO karena mereka yang melapor ke pihak JNE.

Beruntung yang melapor penjual terpercaya yang secara teknik membungkus barang tidak ada masalah. Mungkin kasusnya agak berbeda jika penjual bukan langganan tetap JNE. Akan membutuhkan  proses verifikasi yang lebih panjang.

Jadi nggak kapok deh belanja online kalau endingnya kaya gini. Padahal tadinya sudah mau tobat nggak mau lagi :D. Ya mungkin ini jalanNya agar saya lebih mantap memilih jalan yang benar.

Hidup belanja online!

 

 

 

 

 

6 tanggapan untuk “Belanja Online, Barang Rusak Salah Siapa?”

  1. Kukira tadinya susah soalnya diceritain temen harus minta form ke jne tempat kita ngirim, terus dateng ke jne pusatnya buat kasih formnya dan urus ganti rugi.. Ternyata gampang ya bisa lewat email diatas, soalnya pernah beberapa kali punya pengalaman gaenak pakai jne yes, lain kali kalo bermasalah lagi jadi bisa minta ganti rugi. Thank you

    Disukai oleh 1 orang

Pembaca kece selalu meninggalkan jejak berupa komentar