Sri Berkat Sebentuk Terimakasih di Bukit Fraser

Temaram  kabut senja  menyapa bukit Fraser di Negeri Selangor lebih awal.  Wujud rumah peristirahatan Sri Berkat tak kasat mata. Ia tenggelam dalam lapisan putih tipis menerawang.  Saya hanya mengikuti petunjuk  jalan aspal menuju lobi bangunan dua lantai.

Tak banyak kamar di sini , hanya ada 9 saja . Tapi setiap kamar mampu menampung 10 orang . Jadi untuk kamu yang berniat berakhir pekan di sini, sebaiknya memesan jauh-jauh hari . Tapi jika kamu berniat membentangkan tenda di tanah lapang depan rumah peristirahatan tak apa.  Persiapkan saja baju tebal, jaket, kaos kaki dan sarung tangan  untuk mengalau udara dingin.

Layaknya bangunan Eropa, rumah peristirahatan ini memiliki langit-langit menjulang tinggi  dan cerobong asap. Warna dindingnya senada dengan langit-langit putih tanpa ornamen dan corak hias.

Penyeimbang interior yang membuat ruangan terlihat lebih meriah, karpet berwarna krim di ruang tamu dan lobi. Serta  motif kembang-kembang dan beberapa kursi berkaki dengan penutup beludru merah.

Usai makan malam saya lebih banyak berdiam di kamar dan bercengkrama di ruang tamu lantai dua. Simpan semua gadget-mu di dalam tas,  selain tak banyak bermanfaat karena sinyal tipis.  Ada banyak tempat dapat dijadikan untuk bersosialisasi lebih nyata. Menyapa handai taulan atau kerabat sambil mencecap  secangkir kopi panas,

Jika menengok bagian belakang bangunan seolah Rumah Sri Berkat terdiri dari beberapa paviliun. Namun pada kenyataan semua bangunan menyatu.

Jendela-jendela besar memberikan kesempatan penghuni untuk melihat keindahan alam lebih bebas. Meski kabut masih menyemai temaram pagi ini, saya tetap bersemangat berlarian di lapangan depan rumah. Menghirup hawa segar yang tak pernah saya temui di kota. Lalu menyentuh ujung-ujung  daun dan kelopak bunga yang masih bersimbah embun.

Rumah Sri Berkat berada di puncak Bukit Fraser , kawasan wisata yang kini dikenal sebagai Little England. Karena keunikannya ini Rumah Sri Berkat sering dijadikan lokasi pengambilan gambar, film yang bersetting Inggris tempo dulu. Daripada membawa semua kru dan pemain film ke Inggris, rasanya lebih hemat membawanya ke sini.

Berjarak 103 kilometer dari kota Kuala Lumpur, bukit Fraser berada di ketinggian di 1300 mdpl. Menaiki tebing curam berkulang salah satun tantangan sebelum sampai di atas sini. Jadi pastikan kondisi kendaraan sehat dan bahan bakar cukup , jika berniat menyetir sendiri.

Aktivitas

Banyak aktivitas yang dapat dilakukan di sini. Namun pada umumnya , wisatawan mancanegara hobi “berburu” gambar burung atau birding. Tak kurang dari 250 species burung dapat dijumpai di Bukit Fraser. Dan uniknya setiap species tersebar di ketinggian bukit yang berbeda-beda.

Saat musim dingin tiba banyak burung dari utara (China) bermigrasi ke bukit Fraser. Dan saat yang tepat untuk melakukan aktivitas birding di pagi hari. Sembari treking atau jogging rasanya akan lebih seru dibarengi  birding.

Nuansa Bukit Fraser terasa lebih tenang dibandingkan dataran tinggi lain seperti Genting atau Colmar. Tak mengherankan lokasi wisata ini menjadi pelarian warga Kuala Lumpur yang ingin mencari ketenangan.

Selain Rumah Sri Berkat di Bukit Fraser terdapat penginapan dan tempat makan yang  memanjakan pelancong. Sebidang lapangan hijau siap memanjakan pecinta olahraga golf.

Sejarah

Nama Fraser berasal  dari seorang pengembara British pada zaman kolonial yaitu  Louis James Fraser . Ia adalah pelopor tentara Skotlandia yang mendirikan pos perdagangan biji timah di tahun 1890-an.

Tentara Inggris yang tidak  menjelajah Titiwangsa Rannge , diikutkansertakan mengikuti ekpedisi ke gunung atas. Namun pada akhirnya Fraser menemukan hutan kuno dengan pepohonan terbungkus lumut dan pakis tinggi bagai jaman prasejarah.

Namun akhirnya Fraser hilang di dalam hutan dan tidak pernah ditemukan. Seperti yang dikisahkan oleh pendeta dari Singapura tahun 1917, Bishop C.J. Ferguson.

Rumah Sri Berkat merupakan rumah peristirahatan , sebentuk hadiah kepada masyarakat  Melayu yang telah banyak membantu  tentara Inggris  di masa peperangan ,  1914-1918. Didanai oleh Palang Merah Inggris dan didirikan pada tahun 1926. Hingga saat ini keaslian bentuk bangunan tetap dipertahankan.

Pagi ini saya menyusuri jalan panjang menurun menuju tanah datar di Fraser . Menikmati sejuknya hawa pegunungan yang tak tercemar. Lamat- lamat kicau burung bersandung dari balik pohon pinus. Sudah lama saya tak merasa sesantai  ini. Menyapa alam dalam kayuh kehidupan yang melambat.

Ah jika nanti pulang rasanya saya akan kembali merindukannya, The Little England of Selangor.