Hotel, Singapura

Drop Inn – Hostel Keluarga Little India

Setelah memencet bel tiga, pintu kaca tiba-tiba  terbuka.  Lalu muncul wanita  berkerudung panjang  sambil menghamburkan senyum ramah. Ia memperkenalkan diri sebagai Shayza , receptionist Drop Inn.

Cekatan Shayza mengajak kami ke kamar untuk meletakan tas lalu  menunjukan beberapa fasilitas, mulai dari kamar mandi , ruang makan hingga ruang cuci di belakang hostel.

Dan yang membuat saya terkejut , pojokan kecil di lantai dua. Setahu saya tak banyak hostel di Singapura memiliki musholla. Dimensinya tidak terlalu luas namun cukup untuk sholat berjamaah tiga orang.  Letaknya  terpisah dari kamar sehingga menjamin privasi ketika  beribadah.

a

Drop inn berada jalan Lavender, merupakan penghubung jalan Serangon dan jalan Besar. Meski berada di Little India aksesnya lebih dekat dari stasiun MRT Bon Keng . Di ujung area Little India memang tak banyak penjual makanan apalagi jelang akhir pekan. Tapi jangan khawatir Drop Inn menyediakan sarapan dan minuman kopi dan teh.

Tipe Kamar

Seorang teman   pernah bertanya apakah anak kecil boleh tinggal di hostel karena beberapa hostel di Singapura mensyaratkan usia minimum 14 tahun. Dan ternyata Drop Inn memilik kamar khusus untuk grup dan keluarga. Tentunya anak-anak di bawah 14 tahun diijinkan menginap di sini. Bahkan  gratis untuk anak yang berusia di bawah 5 tahun . Wah solusi bagi menarik bagi keluarga yang ingin mengajak buah hatinya travelling dengan gaya backpacking.

c1

Karena tidak membawa keluarga dan belum berkeluarga saya bersama teman-teman tidur di mix room . Seperti kebanyakan hostel di Singapura, tempat tidur dirancang senyaman mungkin. Meski gaya tidur barak , tapi kualitas kasur, bantal dan bed cover kelas hotel berbintang. Jadi tidak mengherankan meski sudah bangun saya sering menghabiskan waktu di ranjang sambil browsing kece di atas kasur. Wifi, kuenceeeng banget !

Mix room dengan 8 tempat tidur
Mix room dengan 8 tempat tidur

Buat para wanita yang ngga mau tidur sekamar dengan lelaki ada female room enam ranjang. Maaf ya kalau tipe ini saya tidak bisa memfotonya, karena haram hukumnya lelaki masuk area ini.

i

Harga per ranjang sekitar 20 SGD, ada perbedaan untuk family room dan female room tapi tidak terlalu jauh. O.. iya ada larangan tidak boleh makan di dalam kamar tidur. Jika kamu memiliki bahan makanan basah bisa dititipkan di refigrator di lantai satu.

Akses Tempat Wisata

Bagi orang Indonesia, terutama Jakarta yang dimanjakan fasilitas umum murah seperti gojek. Mungkin berjalan  kaki sekitar 10 menit itu rasanya jauh banget. Tapi jika anda bertandang ke Singapura tak ada pilihan.

Jalan kaki 15 menit jam  menuju halte bus atau stasiun MRT menjadi hal yang jamak bagi kebanyakan warga Singapura. Jadi tidak mengherankan, kamu akan jarang melihat orang obesitas di negara ini. :D.

City Squara Mall lebih dari dari Bugis Center
City Squara Mall lebih dari dari Bugis Center

Mustafa Center merupakan tempat yang wajib dikunjungi jika bertandang ke Singapura. Selain konon harganya murah dengan varian yang banyak, pusat perbelanjaan ini hanya 10 menit dari Drop Inn hostel dengan berjalan kaki.

Berniat menyambangi masjid Sultan yang berada di kawasan Bugis dapat menggunakan bus. Caranya berjalan ke arah jalan Besar dengan menyusuri jalan Lavender. Tidak sampai 5 menit kamu sudah sampai di Arab street . Jika ingin berhemat sebetulnya dapat berjalan kaki, kira-kira membutuhkan waktu sekitar setenga jam saja.

Seperti saya ulas di atas tadi jika ingin menyambangi tempat wisata yang agak jauh dapat menggunakan MRT dan stasiun yang paling dekat adalah Boon Keng.

Tapi jika kamu terpaksa naik taksi ke bandara karena barang bawaan menggunung efek khilaf belanja di Bugis bisa naik taksi dengan tarif 16-20 SGD. Kaya empat embak-embak Korea di kamar bawah. *Idih kakak ini kepo*

Kakak ini ngga mau pulang karena wifi di sini lebih kenceng dibanding di rumah
Kakak ini ngga mau pulang karena wifi di sini lebih kenceng dibanding di rumah

Seni Tinggal di Hostel

Hostel bukan hanya menginap dengan harga terjangkau, tapi tempat di luar rumah yang membuat kamu merasa di rumah sendiri. Bayangkan jika kamu  memiliki keluarga baru dari berbagai negara. Tidur dalam satu kamar, makan di atas meja yang sama dan pada akhirnya merasa semakin dekat.

f

Seperti hari pertama di Drop Inn, pertemuan Tiur dengan pemuda yang baru saja bergabung dengan wajib militer melahirkan cerita baru. *ehem* Cerita bahwa wajib militer tak hanya aktivitas militer tapi juga tentang pelayanan masyarakat.

Ada juga kisah pria Philipina paruh baya, ia bersemangat mengisahkan perjalanan singkatnya menuju Johor dari Singapura. Ia tak menyangka sedekat itu, hanya menggunakan bus bisa menyebrang ke negara lain. Ya saya mengerti Tuan. Di negara kepulauan seperti Indonesia dan Philipina, luar negeri itu sama saja dengan melintasi lautan.

g

Perjalanan selalu melahirkan kisah tapi jika kamu merasa lelah untuk berjalan. Saatnya membenamkan diri di ranjang empuk dan hangat. Menjatuhkan sadarmu ke dalam tidur panjang. Mari istirahat teman.

https://www.instagram.com/p/BBuBwAfCp5

 

DROP INN SINGAPORE

247 Lavender Street Singapore338787
Tel: (65)6299.3817
WATS APP/ LINE/ SMS: (65)8660.3854
info@dropinnhostel.com

 

 

18 tanggapan untuk “Drop Inn – Hostel Keluarga Little India”

  1. Kalau melihat hostel macam ini yang marak di Singapore, Malaysia dan Thailand, kadang pengen deh bikin usaha macam ini di Indonesia. Soalnya masih jarang khan hostel-hostel semacam ini di sini? Kalau kelas melati sih banyak, tapiii ,,, ya gitu deh.

    Disukai oleh 1 orang

    1. di batam yang model gini hanya satu itu juga dekatnya ke wisata baik2. tapi kalau yg kelas melati banyak banget. sangking ketatnya persaingan 150 ribu sudah dapet kamar besar ber-AC dengan televisi dan air hangat. Tapi ngga tahu sepreinya digantai berapa hari sekali :((

      Disukai oleh 1 orang

      1. Wuih jadi 150 ribu di Batam udah dapat kamar ber-AC dengan televisi dan air hangat ya mas. Dengan catatan seprai nya entahlah 🙂

        Btw kalau jalan-jalan di Batam itu ada angkotnya gak sih? Atau harus pakai taksi. Baru sekali jalan-jalan di Batam soalnya, itupun gara-gara bad weather di Anambas, jadi pesawat kantor transit sehari semalam di Batam.

        Suka

Pembaca kece selalu meninggalkan jejak berupa komentar