Hotel, Jakarta

Artotel – Tergoda Hotel Butik Pusat Kota

“Gimana Artotel ?”

“Hotelnya lucu sih tapi kamarnya sempit,” celoteh rekan kerja yang baru saja dinas di Jakarta.

Hotel butik memang ngehits 10 tahun belakangan ini. Meski secara dimensi kamarnya tidak terlalu besar tapi menawarkan kenyamanan dan suasana berbeda bagi tamu.

dekorasi dinding kamar saya tidak terlalu heboh seperti kamar lainnya
dekorasi dinding kamar saya tidak terlalu heboh seperti kamar lainnya

Tergoda konsepnya yang unik memadukan unsur yang seni yang kental pada semua elemennnya . Saya pun tergoda tinggal beberapa hari di Artotel setelah dinas kantor. Tapi beruntung, sekarang Artotel menjadi salah satu hotel yang bekerjasama dengan kantor. Jadi tidak perlu merogoh kocek sendiri untuk tinggal di hotel yang berada di kawasan Thamrin, Jakarta Pusat.

kursi ini terlihat miring tapi tetap nyaman diduduki
kursi ini terlihat miring tapi tetap nyaman diduduki

Lokasi

Berlokasi di Jalan Sunda Nomor 3 yang hanya sepelemparan batu menuju pusat perbelanjaan Sarinah,  tidak mengherankan Artotel selalu ramai . Jika di hari kerja kebanyakan ekpatriat. Lokasinya sangat dekat dengan kedutaan Spanyol dan Jepang. Jadi yang mau mengurus visa Jepang bisa menginap di sini sambil ngecengin bule-bule lucu. *keceplosan*

Jarak tempuh normal ke Bandara Soekarno Hatta sekitar 45 menit dengan menggunakan taksi. Taksi sangat mudah dicari di sini , dapat langsung dipesan melalui resepsionis atau keamanan hotel.

Berniat mencari makan tak perlu berjalan jauh, kawasan Sarinah dan sekitarnya (kampung Bule) terkenal tidak pernah terlelap, selalu ramai. Warung tenda  pinggir  jalan dan resto atau cafe berjajar tak pernah sepi dan menawarkan dunia malam berbeda. *ehem*

tersedia tv dan iphone dock
tersedia tv dan iphone dock di antara tempat tidur

Kamar

Di Artotel kamar-kamar disebut dengan studio , ada empat jenis varian studio : Studio 20 with Breakfast, Studi 20 Room Only, Studio 20 dan Standard Studio. Saya menempati Standard Studio dengan dua tempat tidur. Setiap lantai  didekorasi oleh seorang seniman dengan gayanya sendiri. Kebetulan saya menempati lantai dua yang dindingnya dipenuhi karya seorang ilustrator,  Ykha Amelz.

Jejak karyanya  kebanyakan hitam putih , namun yang paling menonjol gambar perempuan berkimono bermata satu. Bagi beberapa orang yang tak mengerti seni rupa terlihat mengerikan.

“Untuk apa sih gambar-gambar seram begini dipajang di dinding?”

Meski berkonsep seni , furniturenya mengutamakan fungsi daripada estetika. Pintu kamar mandi  berfungsi ganda sebagai pintu lemari juga. Meja tanpa kaki menggantung di dinding memaksimalkan ruang yang terlalu luas. Tapi  yang paling saya suka desain kursi miring, yang nyatanya tidak miring dan nyaman diduduki.

Kamar mandinya tidak terlalu sempit, meski hanya dilengkapi shower dan wastafel, ada ruang untuk menggantung baju agar tidak terpercik air.

Setiap kamar terdapat mesin Espreso instant dan iphone dock. Cukup menyenangkan bagi pecinta kopi dan Apple Fanboy.

Pemandangan Bar di Roof Top Artotel
Pemandangan Bar di Roof Top Artotel

Fasilitas

Berhubung aslinya saya anak soleh dan tidak suka dunia malam *pakai hijab* , salah satu jargon Artotel hampir terlewat. Konon Bar Roof Top di Artotel merupakan salah satu tempat nongkrong yang lagi happening di Jakarta.

Ditinjau dari lokasinya Artotel sangat strategis dan pemandangannya dari lantai 7 memang ajib. Bayangkan di ujung senja kami bisa melihat kesibukan kota Jakarta , lengkap dengan gedung tinggi menjulang. Semakin malam kemeriahan kota Jakarta terpapar nyata.

Desain dan warna hitam putih mendominasi bar Artotel
Desain dan warna hitam putih mendominasi bar Artotel

Mengusung warna hitam putih , roof top terasa lebih santai. Setelah mata  dibantai habis-habisan dengan desain penuh warna dari ekterior hingga lobi hotel. Lain kali jika bertandang , saya janji deh akan mengulik lebih dalam roof top Artotel. Kulinernya kali ya?

Sebetulnya penasaran dengan ruang rapat , fitnes dan spa, kira-kira dekoarasinya seperti apa? Tapi maaf, karena kesibukan pekerjaan belum bisa menguliknya satu per satu. Yang jelas di lantai dua ada galeri seni yang bisa menjadi ruang pamer.

Resto yang berbatasan langsung dengan lobi
Resto yang berbatasan langsung dengan lobi

Fasilitas lainnya standar seperti wifi, layanan hotel , spa dan fitnes. Sayang tidak ada kolam renang, andai terdapat kolam renang di  roof top  pasti lebih keren. Bagi yang hobi bersepeda bisa meminjam untuk keliling Jakarta. Di jam  sibuk lebih bijak berjalan kaki atau bersepeda untuk menembus kemacetan Jakarta.

Kopi segar bagi pecinta kopi
Kopi segar bagi pecinta kopi

Makanan

Warna-warna cerah sangat berhubungan erat dengan rangsangan indra dan  nafsu makan. Kita akan lebih tergoda dengan makanan kaya warna dibandingkan yang warnanya pucat. Jadi tidak salah jika sang desain interior mengecat dinding dan langit-langit dengan lukisan warna-warni.

Sejatinya ini bukan ruang makanan tapi masih bagian dari lobi hotel. Tapi partisi setinggi satu meter dekorasi bunga hidup memisahkan menjadi ruangan terpisah. Secara konsep warna keduanya memang berbeda. Pada lobi tidak ada lukisan warna-warni, hanya beberapa ornamen logam dekat tangga dan dinding motif kayu warna abu-abu.

Warna-warni di dinding dan langit-langit restoran
Warna-warni di dinding dan langit-langit restoran

Berdasarkan testimoni beberapa rekan kerja, makanan di sini cukup lezat meski variasinya tidak sebanyak di hotel bintang lima. Mungkin yang wajib dicatat, kopi di sini berasal dari biji kopi dan bukan kopi sachet. Setiap pagi juga ada menu jamu seperti beras kencur, jahe hangat dan sebagainya. Pas banget nih, usai begadangan kerja terus minum jamu, biar ngga masuk angin.

smoking room tempat bersembunyi yang nyaman
smoking room tempat bersembunyi yang nyaman

Satu tempat tak biasa ,  kembali mencuri perhatian. Saya bukan perokok tapi saya penasaran dengan smoking room di samping resto. Dimensinya tak terlalu besar, hanya menempati lorong panjang tapi rasanya ini surga bagi penggemar tembakau bakar.

Bayangkan di sini mereka bebas memaduk kasih dengan asap rokok dan pastinya tempatnya nyaman. Sofa kecil dengan bantal empuk membuat orang enggan bangkit. Mau sambil minum kopi tinggal mengambilnya di ruang sebelah.

Kaca dan dinding pembatas dipenuhi ilustrasi hitam putih. Andai tidak terkepung asap rokok , tentu saya akan berlama-lama di sini.  Bersandar di salah satu sudut sambil menjelajah dunia maya.

sudah pake hotpants mau keliling Jakarta sepedahan biar langsing
sudah pake hotpants mau keliling Jakarta sepedahan biar langsing

Melihat konsep butik hotel yang unik, saya semakin tergoda untuk mengulik butik hotel lainnya. Ada yang mau ngajakin atau ngundang? *kode*

tampilan muka Artotel menonjol di antara bangunan lain
tampilan muka Artotel menonjol di antara bangunan lain

Artotel Thamrin Jakarta
Jalan Sunda No. 3, Menteng, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10350, Indonesia
+62 21 31925888
http://www.artotelindonesia.com/

17 tanggapan untuk “Artotel – Tergoda Hotel Butik Pusat Kota”

Pembaca kece selalu meninggalkan jejak berupa komentar