Kepulauan Riau

#GAWisataDaerahmu : Memory Djadoel Daerahmu

Fungsinya tergantikan komputer tapi tidak terlupakan
Fungsinya tergantikan komputer tapi tidak terlupakan

Tua usang lalu terlupakan. Siapa bilang. Sekarang yang usang menjadi barang antik dan konon mengandung nilai sejarah. Hayo ingat-ingat apa sih kenangan djadoel di daerahmu yang bisa menjadi potensi wisata. Rumah tua peninggalan leluhur berusia ratusan tahun atau resep kuliner warisan nenek moyang yang naik kasta dari pasar tradisional ke hotel bintang lima.

Batam Antik & Memory bareng Badjoel
Batam Antik & Memory bareng Badjoel
Mengenang Batam Djadoel dalam foto
Mengenang Batam Djadoel dalam foto

Djadoel (dibaca : jadul) artinya jaman dulu , julukan ini  agak menyakitkan bagi anak muda terutama pecinta moderenisasi. Ternyata di Batam ada komunitas bernama  Badjoel alias Batam Djadoel Lover  yang merayakan hari jadinya  tanggal 25 Januari 2015.  Mengusung bazar di alun-alung Engku Putri komunitas yang baru berusia setahun mengajak masyarakat Batam menoleh ke belakang sejenak mengulik sejarah Batam lewat koleksi djadoel.

Batam Center jaman doeleoe
Batam Center jaman doeleoe
pelabuhan Feri Batam djaman doeloe
pelabuhan Feri Batam djaman doeloe
pembangunan jembatan Barelang, ikon kota Batam
pembangunan jembatan Barelang, ikon kota Batam
Habibie pengagas kota Batam
Habibie pengagas kota Batam

Memang di Batam ada peninggalan sejarah. Bukannya pulau ini tadinya kosong? Djadoel ngga harus berhubungan dengan benda-benda purbakala. Benda-benda elektronik juga bisa jadi barang djadoel bernilai sejarah.

Hmmm. Kalau yang saya cari makanan djadoel  alias jajan pasar tradisional. Setelah setengah hari bekerja di akhir pekan perut jadi lapar. Bareng Reni rekan kerja  jalan-jalan ala tante (jinjing hermes) ke alun-alun Engku Putri yang hanya sepelemparan batu dari kantor.

duo tante-tante narsis , eh om dan tante
duo tante-tante narsis , eh om dan tante

 

Meski kita ketinggalan parade sepeda onthel dan motor djadoel. Alhamdulilah masih kebagian makanan djadoel khas Batam. Kamu mau? Kalau mau  , aku bakal kasih sekantong keripik kari yang kata Mbak penjualnya bahan-bahannya dari laut di Kepulauan Riau. Ada rasa sotong, udang dan ikan  enak banget jadi teman makan mie instant.  Danan akan membagikan  dua paket GA isinya terdiri dari  sekantung keripik kari   plus goodie bag secret yang isinya… Kasih tahu ngga ya? Rahasia aja deh. Pokoknya hadiahnya kece, pas untuk temen jalan-jalan. Bisa jadi hermes model terbaru 😀  .

Keripik Kari Khas Batam
Keripik Kari Khas Batam
dua keripik kari plus secret goodie bag
dua keripik kari plus secret goodie bag

Cara ikutannya:

  • Peserta berdomisili di Indonesia. Maaf ya untuk kakak-kakak yang di luar negeri kejauhan ongkos kirimnya.
  • Ceritakan tentang memory djadoel di daerahmu merupakan potensi wisata. Bisa bangunan bersejarah, kuliner, tekstil tapi maaf mantan djadoel ngga bisa . Lalu ceritakan  di kolom comment postingan ini .
  • Kalau punya foto dan video yang berkaitan dengan cerita kamu , silahkan sertakan link-nya . Kalau bukan karya kamu harap disebutkan sumbernya.
  • Share link postingan Giveaway ini melalui media sosial, Facebook atau Twitter (salah satu boleh, dua-duanya juga boleh). Lengkapi dengan hastagh #GAWisataDaerahmu. Mention ke akun Twitter  @dananwahyu
  • Lengkapi komentarmu dengan alamat akun media sosial, bisa Twitter, Facebook, atau bisa juga email, supaya bisa dihubungi kalau menang. Boleh juga disertakan alamat blog atau channel youtube kalau punya . Jangan lupa cantumkan kota domisili sekarang.
  • Semua jawaban yang masuk akan saya twitkan dengan mention kepada Anda (bila menyertakan akun Twitter). Inti gelaran #GAWisataDaerahmu saling berbagi informasi di jejaring sosial tentang potensi wisata di daerah yang berhubungan dengan masa lalu (djadoel)
  • Giveaway berlangsung 26 Januari-14 Januari 2015. Deadline tanggal 14 Februari, pukul 23.59 WIB.
  • Semua peserta yang memenuhi syarat akan ikut pengundian untuk jadi pemenang. Penilaian berdasarkan keunikan potensi memory djadoel di daerah kamu.
  • Pengumuan pemenang beberapa hari setelah deadline.

Contoh

Nama : Danan Wahyu S

Akun : @dananwahyu  (twitter)

Domisili : Lampung

Rumah Daswati, bangunan tua yang berdada di Jalan Tulang Bawang No 11 Enggal, Bandar Lampung bernilai sejarah. Daswati merupakan akronim dari Daerah Swatntra Tingkat  berarti juga daerah otonom.Daswati I merupakan cikal bakal pemerintahan provinsi. Daswati I Lampung yang baru melepaskan diri dari Daswati I Sumatera Selatan baru memiliki Daerah Tingkat II Lampung Utara, Lampung Tengah, Lampung Selatan, dan Kotapraja Tanjungkarang-Telukbetung (embrio Kota Bandar Lampung).

Lengkapnya: https://dananwahyu.com/2013/09/10/rumah-daswati-sejarah-lampung-terlupakan/

Gampang kan? Yuk ikutan. Mari berbagi demi kemajuan wisata Indonesia.

Mampir juga ke postingan #GAWisataDaerahmu teman-teman ini juga ya:

78 tanggapan untuk “#GAWisataDaerahmu : Memory Djadoel Daerahmu”

  1. Liputan yg bagus Om…nice.
    Sekedar tambahan informasi saja, BADJOEL (Batam Djadoel Lovers) adalah sebuah komunitas penggemar handphone (HP) lawas/jadul/unik area Batam dan sekitarnya, komunitas ini terbentuk dari kesamaan hobi para penggemar hp-hp jadul yg ada di batam khususnya, nah dalam memperingati hari jadi nya yg ke-1, Badjoel mengajak komunitas2 yg lain yg berbau-bau jadul ikut serta memeriahkan even ini plus tambahan adanya permainan2 jadul untuk mengenang dan memperkenalkan kepada generasi sekarang tentang permainan2 jadul.
    Silahkan mampir di Grup FB Badjoel untuk lebih mengenang HP-HP jadul:
    https://www.facebook.com/groups/HPJADULBATAM/

    Suka

  2. Maap ya pindah domisili ke kota kelahiran dulu biar bisa ikutan #GAWisataDaerahmu nya :))

    Nama: Cak Oyong
    Akun Twitter: @cakoyong
    Blog: http://cakoyong.blogspot.com/
    Domisili: Bondowoso

    “Naik kereta api… tut… tut… tut… siapa hendak turut…” lagu anak-anak yang sering kita nyanyikan dulu ketika masih sekolah di Taman Kanak-Kanak (keliatan banget tua nya). Hampir setiap liburan saya selalu naik kereta dari Stasiun Bondowoso menuju Banyuwangi Kota Kelahiran Bapak. Waktu itu tiket masih berupa kartu domino dan harganya 400 rupiah. Sayang, jalur kereta api kalisat-panarukan yang melewati Bondowoso sudah tidak digunakan lagi. Stasiun ini kini berubah fungsi menjadi Museum Gerbong Maut.
    Sebuah sejarah masa silam yang cukup menyakitkan itu memang bermula dari Stasiun Bondowoso menuju Surabaya. Tiga Gerbong yang mengangkut ratusan pejuang Bondowoso mati kehausan dan kelaparan didalam Gerbong yang terkunci rapat. Monumennya bisa kita nikmati di Selatan Alun-Alun Bondowoso.
    kini setiap tahunnya kita juga bisa menikmati Festival Jaman dulu dan Teatrikal Cerita Gerbong Maut di Pelataran Stasiun Bondowoso untuk memperingati Tragedi Gerbong Maut pada bulan November

    Suka

  3. Menginjakkan kaki di Purbalingga, kita akan menemui patuk panglima besar jendral sudriman di dekat terminal Purbalingga. Ya, ternyata kota kelahiran saya sama dg Jendral sudirman. Panglima besar jendral sudirman dilahirkan di bodaskarangjati kec. rembang kab. purbalingga. nah, rumah tempat jendral sudirman lahir. skrg menjadi Monumen Tempat Lahir (MTL) Jendral Sudirman. di MTL ini terdapat monumen, kendaraan perang, perpustakaan, rumah, tempat tidur bayi, diorama dan surat presiden sukarno utk jendral sudirman. Memasuki MTL serasa kembali ke masa lalu, masa memperjuangkan kemerdekaan indonesia. tapi karena letaknya jauh dr pusat kota MTL ini jadi sepi pengunjung. klo ke purbalingga jangan lupa mampir kesini ya …
    nama : siti latifah
    akun: @lathifahsan (twitter). siti lathifah (fb)
    blog: umminyahimdaisya2.blogspot/com
    domisili: wonosobo

    Suka

  4. Ngikut jadi peserta saja deh 😀

    Nama: Rifqy Faiza Rahman
    Twitter: @anandarifqy
    Facebook: Rifqy Faiza Rahman

    Bicara soal memori jadoel, saya lebih cerita ke pengalaman waktu kecil dulu mudik ke Pacitan dari Sidoarjo. Perjalanan dgn bus Sidoarjo-Ponorogo biasa karena banyak pilihan. Tetapi begitu pindah bus 3/4 ke Pacitan, ada satu operator bus yang ngangenin dan jadi kebanggaan wong Pacitan hingga sekarang: Aneka Jaya. Mulai dari zaman saat jalan Ponorogo-Pacitan msh sempit hingga sekarang lebar sehingga Aneka Jaya punya armada bus yang lebih besar. Masih ingat kalau kecil sering duduk di sisi jendela sebelah kiri saat ke Pacitan, supaya bisa lihat sungai Grindulu yang meliuk dan jurang-jurang dalam. Kalau gak ada Aneka Jaya, rasanya mudik bisa tertahan karena mobil masih belum terjangkau saat itu.

    Link foto: http://papanpelangi.files.wordpress.com/2013/08/bc9db-dsc05621.jpg?w=529&h=396

    Sekian 😀

    Suka

  5. ngomong-ngomong soal djadoel, di semarang sak bajeg loh bangunan djadoel-nya, mas danan. moso tetep ngga jadi kesini sih ? rugi bangets loh ..

    *malah ngerusuh di lapak GA orang* 😀

    Suka

  6. Ikut ah, siapa tau dapet Hermes. KW dua pun diembat aja deh *murahan*

    Nama : Adie Riyanto
    Twitter : @adieriyanto
    Fb : Adie Riyanto
    Blog : http://adiedoes.blogspot.com/

    Banyak yang gak tau lho di mana Nganjuk berada. Saking gak terlalu terkenalnya, aku sering bilang New York klo ada yg nanya dari mana. Padahal, Nganjuk jaman dulu itu termasuk wilayah sima artinya daerah bebas pajak karena wilayahnya yang memang subur makmur. Alamnya asri dan udaranya sejuk.

    Di luar itu semua, ternyata banyak sekali peninggalan sejarah yang masih ada hingga sekarang.

    Yang paling hits tentu saja adalah Candi Lor. Fasadnya mirip salah satu candi di Kamboja. Candinya terbuat dari batu bata dan dicengkeram kuat oleh akar Pohon Kepuh. Sejatinya candi ini merupakan monumen kemenangan perang tentara Majapahit melawan kerajaan Mataram Kuno. Untuk lebih lengkapnya sih sila mampir aja ke postingan saya ini -> http://adiedoes.blogspot.com/2012/09/angkor-wat-di-nganjuk.html

    Yang kedua adalah Candi Ngetos. Fisiknya memang biasa saja. Letaknya saja di tengah kampung dan di dalam kompleks pondok pesantren di desa Ngetos. Candi ini konon merupakan tempat Raja Hayam Wuruk moksa. Beliau memilih tempat ini karena topografi Gunung Wilis di Nganjuk mirip sekali dengan representasi Gunung Mahameru yang merupakan gunung suci bagi umat Hindu Kuno. Penjelasan lebih lanjut tentang Candi Ngetos dan tempat wisata alam di Nganjuk ada di sini -> http://adiedoes.blogspot.com/2014/08/anjak-anjuk-menuju-udik-menggapai.html

    Untuk bangunan kuno, mungkin jarang sekali gedung atau rumah peninggalan kolonial Belanda karena daerah ini memang kebanyakan sawah dan perkebunan tebu. Tapi ada satu rumah sederhana di Desa Bajulan yang dijadikan situs bersejarah karena pernah dilintasi oleh Panglima Besar Jenderal Sudirman saat melintas dalam perang gerilya melawan Belanda. Paling banyak mungkin adalah bangunan masjid. Ada Masjid Al Mubaarok di Berbek (ibukota lama Kabupaten Nganjuk). Selain itu juga Masjid Agung Baitus Salam yang letaknya di seberang Alun-Alun Nganjuk.

    Mungkin Nganjuk tak masuk dalam radar pariwisata nasional. Tapi untuk turis domestik, alam kabupaten Nganjuk menawarkan lebih dari informasi apapun yang dapat diperoleh dari dunia maya, karena belum semuanya tergali dan dieksplorasi.

    Mari datang dan temukan pengalaman berarti mengunjungi kota Angin ini 🙂

    Suka

  7. Ikutan ya 🙂

    Nama : HM Zwan
    Twitter : @hmzwan
    Fb : Hanna HM Zwan
    Blog : http://www.hmzwan.com
    Domisili : Tempat tinggal di Batam tapi sekarang sedang di Siak Riau

    Karena sekarang sedang di Siak Riau jadi sejenak mengenang satu hal yang benar-benar menjadi saksi peradaban djaman daholoe di kota kecil Siak Sri Indrapura. The truly malay, tanah melayu yang sesungguhnya. Satu bangunan yang sempat membuat saya terbuai dengan keindahannya saat pertama kali melihat yaitu bangunan ISTANA SIAK. MErupakan kediaman resmi Sultan Siak yang di bangun pada tahun 1889 dan selesai pada tahun 1893. Terkenal dengan sebutan Istana Matahari Timur, dengan arsitek yang bercorak Melayu, Arab dan Eropa. Sampai sekarang bangunannya masih kokoh dan indah. Dan masih menjadi daya tarik wisata di kota Siak.

    Jadi, kalau ke Siak, jangan lupa mampir di Istana Siak ^^

    Terima kasih ^^

    Suka

  8. Ikutan ahh, sekalian ngenalin Bengkulu ke kancah Nasional 😀

    Nama: Dian Maharani
    Twitter: @realdianmrani93 [https://twitter.com/realdianmrani93]
    Facebook: Dian Maharani Neomu Yeppeo [https://www.facebook.com/dian.maharani.nmyp]
    Blog: realdianmaharani.wordpress.com
    Domisili: Bengkulu

    Saat baca “Memory Djadoel Daerahmu” pada judul postingan ini, yang paling mengena dan langsung teringat dihati dan otak saya tentang memori jadul di daerah saya, Bengkulu, adalah Benteng Marlborough. Sebenarnya ada banyak tempat bersejarah yang memory-djadoel-banget, yang menurut saya kurang mendapat perhatian pemerintah lokal maupun pusat seperti Rumah Bung Karno saat Pengasingan di Bengkulu atau Rumah Ibu Fatmawati-Ibu Negara Pertama RI-. Namun, Benteng Marlborough mengingat saya dan kita bahwa Indonesia, dan Bengkulu khususnya, pernah dijajah Inggris, karena Benteng Marlborough adalah benteng peninggalan Inggris di Bengkulu. Katanya, benteng ini adalah benteng terkuat milik Inggris di wilayah Timur Asia setelah Benteng St. George yang berlokasi di Madras, India.
    Jika diperhatikan dari atas permukaan laut menggunakan pesawat misalnya, Benteng Marlborough terlihat seperti kura-kura. Benteng yang dibangun pada tahun 1714 – 1719 ini menyimpan banyak sejarah dan juga misteri. Saking banyaknya misteri yang tersimpan pada benteng ini, salah satu acara tv swasta yang menayangkan tentang kehidupan dunia lain pernah menjadikan benteng ini sebagai lokasi syuting mereka. Jujur saja, aura mistis memang sangat kental di area benteng ini, apalagi area-area yang tidak diperbolehkan pengunjung mengaksesnya, seperti Goa yang ada pada bagian dalam benteng. Katanya, Goa ini dulunya adalah tempat penyiksaan rakyat yang kinerjanya tidak baik atau melawan penjajah. Konon katanya, Goa ini berhubungan dengan beberapa tempat di Kota Bengkulu, sebut saja Pulau Tikus. Saya sendiri tidak tahu kebenarannya seperti apa karena katanya juga belum ada seorang pun yang berhasil mengakses Goa tersebut. Sekadar informasi, Pulau Tikus adalah pulau dengan luas 0,85 Ha yang dapat ditempuh dalam waktu 40 menit dari pantai Kota Bengkulu. Bulan Desember 2014 lalu, benteng ini genap berusia tiga abad. Sayangnya, saya tidak sempat berpartisipasi pada event ini.
    Menurut wikipedia, Benteng Marlborough masih berfungsi sebagai benteng pertahanan hingga masa Hindia-Belanda tahun 1825-1942, Jepang tahun 1942-1945, dan pada perang kemerdekaan Indonesia. Sejak Jepang kalah hingga tahun 1948, benteng itu manjadi markas Polri. Namun, pada tahun 1949-1950, benteng Marlborough diduduki kembali oleh Belanda. Setelah Belanda pergi tahun 1950, benteng Marlborough menjadi markas TNI-AD. Hingga tahun 1977, benteng ini diserahkan kepada Depdikbud untuk dipugar dan dijadikan bangunan cagar budaya. Pada benteng ini, terdapat tiga gerbang utama, yaitu gerbang depan, gerbang tengah, dan gerbang belakang. Pada saat memasuki gerbang pertama, terdapat ukiran seperti prasasti yang tertulis dalam bahasa Inggris bersambung. Hingga saat ini, kondisi benteng masih cukup bagus dan menjadi daya tarik wisata lokal maupun nasional. Saat lebaran atau liburan, benteng ini pasti menjadi destinasi pengunjung luar Bengkulu, seperti Palembang atau Jambi. Karena, melalui benteng ini, pengunjung dapat menikmati pemandangan lepas pantai Samudra Hindia.

    Penasaran dengan Benteng Marlborough a.k.a Fort Marlborough? Jadi, jangan lupa memasukkan benteng ini pada itinerary kalian kalau berkesempatan mengunjungi Bengkulu, OK! ^^v

    Suka

      1. Ahhh, makasih banyak kak Danan ^_^ Ayoayo main ke Bengkulu kak 😀 Kalau boleh, dijadiin postingan jalan2cuap2-nya ya. Soalnya kadang sedih dan sakit hati, banyak yang nggak tahu Bengkulu itu dimana. Pernah lagi jalan2 ke Jakarta, ngomong pake bahasa Bengkulu yang berdialek ‘O’, terus ditanya ‘darimana dek?’, ‘dari Bengkulu’, ‘wah, Bengkulu itu dimananya Kalimantan, ya?’, ‘hehe Bengkulu di Sumatra, mbak *sambil senyum kecut’ /miris/ Ehh, kok jadi curhat juga ya >.<

        Suka

  9. Ikutan ya kakak …

    Nama : Muna Sungkar
    Twitter : @momtravelerblog
    facebook : Fb/munasungkar
    blog : http://www.momtraveler.com

    Ngomongin soal wisata jadul aku adalah salah satu penggemar beratnya kak. Old buildings, old stuffs always facinates me. Rasa kagum terhadap yg oldies2 inilah yang membawaku ke sebuah museum di daerah Amraba Jawa Tengah ini. aku yakin nggak ada museum yang punya koleksi kereta api sejadul disini kak. bahkan msueum kereta api kuno ini adalah msueum terlengkap di dunia lho, Belanda bahkan dulu pernah ingin membeli salah satu koleksinya. syukur Alhamdhulilah pemerintah daerah Jateng menolak tawaran ini bahkan memperbaiki gedung Museum yang dulunya berfungsi sebagai stasiun kereta api di tahun 1800an ini (tepatnya masa pemerintahan Raja Willem dan saat masa kolonial). Koleksi kereta api kuno disini didatangkan dari berbagai daerah di Indonesia, beberapa bahkan masih berfungsi dengan baik, berkat tangan terampil para montir Indonesia.
    sayang seribu sayang kereta api uap yang dulu bisa selalu dinikmati pengunjung dengan tarif yang murmer sekarang hanya bisa disewa untuk rombongan dengan tarif 5. jeti. Padahal atraksi ini adalah salah satu favorit pengunjung lo, terutama anak-anak. Bayangkan aja kak, naik kereta api kuno menembus pematang sawah nan hijau berbingkai pemandangan pegunungan yang mengelilingi Ambarawa itu sesuatuu bangeet….

    Nah cerita lengkapnya sila baca disini ya kakak…. http://www.momtraveler.com/a-trip-to-the-past-museum-kereta-api-ambarawa.html

    thanks alot kakak 🙂

    Suka

  10. Nama: Haryadi Yansyah
    Twitter: @omnduut
    Facebook: Haryadi Yansyah

    Mengenai memori jadul, sebetulnya lebih penasaran dengan memori jadul orang tua. Nah makin jadul kan tuh! aku penasaran banget ngeliat ketika bagian tengah-tengah jembatan ampera bisa terangkat. Dulu, ayahku ketika kecil sempat menyaksikan hal itu. (http://kokocicipalembang.weebly.com/uploads/1/3/9/3/13931599/190900_orig.jpg?245)

    Kalo memoriku sendiri, aku kangen bisa ke sana ke mari tanpa macet haha, sekian.

    Suka

  11. twitter @mayasar2 fb : Maya Nirmala Sari heriyanto

    Aahh,,, Bangsa yang besar adalah yang menghormati sejarahnya bukan? 🙂

    Tentang Jakarta, ada sebuah pulau bersejarah, tapi terlupakan 😦
    Cukup dengah menempuh perjalanan selama 45 menit dari dermaga Muara Kamal Jakarta Utara, belum banyak warga Jakarta yang pernah ke PULAU KELOR.

    Di pulau ini terdapat Benteng Martello yang berdiri sejak ratusan tahun yang lalu. Benteng ini di bangun pemerintahan Hindia Belanda untuk mempertahankan diri dari portugis. Bangunan tua bukan tempat uji nyali yaa.. Kesan angker itu adalah sugesti yang di buat kita sendiri. kalau kita bilang bangunan tua itu cantik, tentu kesan angker akan hilang.

    Ini penampakan video tentang Pulau Kelor yang sempat saya rekam 🙂

    Suka

  12. Nama : Deni Agustian

    Akun : @Bintankkuleo (twitter)
    Deni Agustian (Facebook)

    Domisili : Sumenep, Madura, Jawa Timur.

    ”MAN-REMAN” CAMILAN TRADISIONAL KHAS SUMENEP . Camilan ini sekilas terlihat semacam krupuk. disiram gula merah secara melingkar. camilan inipun mulai langka, yang memproduksinyapun hanya akan bisa kita temui di Kecamatan Kalianget, sumenep. Jika kalian penasaran seperti apa bentuk dan rasanya silahkan cek

    Lengkapnya di Youtube video kiriman saya yg tayang di NET10 : http://youtu.be/Sd2EWPEmu9s

    Suka

  13. Haloo kak, aku mau ikutan yaaa
    kenalin dulu
    Nama: imama
    Twitter,fb,instagram,tumblr semua pake id : imalavins
    Alamat blog : http://imalavins.blogspot.com/
    Domisili : SIdoarjo dan Surabaya

    Memori jadul,apa yaa….hmmm mungkin tradisi nayuban dan pabrik gula di Sidoarjo.

    Oh ya btw kak danan pernah ke Sidoarjo? Kalo belom mampir mampir yaaa hehe

    Oke kak kembali ke topik, aku mau cerita dikit tentang tradisi nayuban dan pabrik gula di sidoarjo. Di Sidoarjo hanya tersisa 4 pabrik gula, sebelumnya ada 16 kak. Dan salah satu pabrik gula ini ada di dekeet banget sama rumah aku,namanya Pabrik Gula Toelangan (Tulangan). Gak deket – deket banget sih sebenernya tapi cuma beberapa menit aja udah nyampe hehe.

    Aku sebelumnya belum tahu tradisi nayuban ini gimana ceritanya, pokoknya kalo pas mau buka giling tebu, ada pasar malem kak, dulu sih beberapa minggu gitu, tapi sekarang cuma sekitar seminggu aja. Pas kecil kak, aku seneeeeng pake bangeeeet ke nayuban ini soalnya rame dan banyak yg jual mainan hahaha nah puncak acaranya biasanya ada ludruk gitu tapi aku gak pernah dateng soalnya selesainya malem banget dan itu yg nonton rameee banget sampe jalan utama kecamatanku ditutup, keren kan kak? Demi acara puncak nayuban hehe

    Hmm lanjut aku mau cerita pabrik gula, ada beberapa hal yg mau aku ceritain,

    Yang pertama: Lori / kereta gula yang lewat di depan rumahku sekarang udah ditiadakan, hiks :(((( padahal dulu suwenengnya minta ampun kalo lewat kak, temen – temen aku pada lari nyolongin tebunya .Aku cuma liat aja soalnya mau ikutan keburu ketahuan dan dimarahin hiks 😦 pake ditakut-takutin juga soalnya ada tetanggaku yg kakinya mesti diamputansi gegara kelindes lori *ini ngeri banget kak serius sejak itu aku gak mau nyoba ikutan nyolong tebu di lori.

    Yang kedua : tiap jam tertentu, sekitar pukul setengah 6 pagi dan jam setengah sepuluh malem, ada semacam suara seruling, bukan seruling sih kayak ada suara ngiiiiing gitu kak dari pabrik gula ini yang artinya kata bapak aku itu ganti jam kerja pegawainya. Lumayan kedengeran jelas dari jarak sekitar 3 km an, dan suara ini jadi salah satu yg bikin kangen rumah, biasanya kalo udah malem pas kecil gitu orang tua bilangnya ,” Udah suling ayo cepet tidur.” hehe

    Itu aja sih kak beberapa hal yg mau aku ceirtain tentang memori djadoel di daerahku hehe semoga makin sukses ya kak buat blognya 😀

    ini link yg berhubungan sama apa yg aku tulis kak, monggo http://hurek.blogspot.com/2014/05/pabrik-gula-di-sidoarjo-tinggal-4.html

    Suka

    1. Wahhhh unik banget ya… Dulu saudaraku di lampung ada yg kerja pabrik tebu, kalu mau giling perayaannya juga jor2an sampe ngundang artis ibukota… Jadi artisnya diajak ke pabrik tebu yg dipelosok… Ini budaya jangan2 dari pabrik tebu di jawa

      Suka

  14. Turut meramaikan ahhh…

    Nama : Arini Tathagati

    Akun : @tathagati (twitter)

    Domisili : DKI Jakarta

    Jalan Braga, saksi bisu suasana Parijs van Java di masa silam. Di tempat ini masih terdapat sebuah toko roti yang bernuansa ja-doel gaya Belanda, tidak hanya dari hidangan yang dijual, tetapi juga dari interior toko tersebut.

    Alamat blog: http://rhien-travel-writing.blogspot.com/2015/02/gawisatadaerahmu-suasana-jadoel-parijs.html

    Suka

Pembaca kece selalu meninggalkan jejak berupa komentar