Hotel, Jambi

Aston Jambi – Hotel Minimalis Minim Layanan

Aston Jambi - Hotel terbaru di kota Jambi
Aston Jambi – Hotel terbaru di kota Jambi

“Tok… Tok… Tok… Bro lemarinya dimana?” Teman kerja mengetuk panel kayu di dekat pintu kamar.  Bingung mendapati hotel jaringan internasional di pusat kota tanpa lemari. Mungkin kalau hotel transit masih dapat diterima. Oke Lupakan. Barang kita letakan di meja   dan baju digantung yang sepertinya memang tempat  pakaian.

sepertinya ini tempat pakaian dan tas
sepertinya ini tempat pakaian dan tas

Hadirnya Aston di kota Jambi menambah deretan hotel berbintang yang  jumlahnya dapat  dihitung dengan jari. Tidak  mengherankan hotel yang baru beroperasi sekitar tahun selalu full-booked. Menjadi tempat favorit menginap  dari perusahaan serta instansi pemerintahan. Kebetulan ketika saya menginap, anggota DPRD propinsi sedang melakukan rapat. Perlu ya anggota DPRD meeting di sini? Perlu dong, mereka kan pusing mikirin rakyat jadi perlu difasilitasi.

penampakan kamarnya
penampakan kamarnya

Ngemper  seminggu penuh di hotel dalam rangka tugas kerjaan berbeda  dengan jalan-jalan.  Dituntut tampil rapih dan bersih jadi laundry tidak boleh telat. Berhubung pakaian yang dibawa juga tidak terlalu banyak, rebutan ruangb  dengan laptop di ransel jinjing saya *bukan hermes lho*.

Kantong laundry yang biasa nankring di lemari nggak ada, la iyalah wong nggak ada lemari. Berinisiatif meminta dengan petugas layanan kamar. Dan ternyata tak semudah meminta nomor telepon mbak-mbak konter hape.  Setelah dicuekin beberapa jam, akhirnya di PHP-in seharian, kantong cucian diantar menjelang malam setelah ditelpon berkali-kali. Lah terus kalau besok sempak saya nggak kering, lusa pakai apa? Musti ambil layanan laundry kilat?

Dan epiknya kejadian berulang lusanya dan esok lusanya, sampai pernah  dikasih kantong cucian bekas. Ya mungkin ini kampanye ramah lingkungan *berpikir positif*.

ruangan fitnes nyaman dan kece
ruangan fitnes nyaman dan kece
lounge di puncak gedung
lounge di puncak gedung

Di puncak  hotel terdapat lounge kece menjorok di tepi bangunan dengan view kota Jambi. Seru sih buat nongkrong malam-malam melewati malam sepi. Tapi nggak gratis, kata petugas yang kebetulan yang saya jumpai di depan lift harus bayar seratus ribu. Bahkan hanya untuk menjejakan kaki di teras lounge.  Berhubung waktu itu Jambi sedang dilingkupi kabut asap,  nongkrong di luar ruangan bukan pilihan bijak *jinjing hermes ke kamar*.

teras dekat resto, kursinya lucu
teras dekat resto, kursinya lucu

Hotel berlokasi di Jalan Sultan Agung No 99 posisinya sangat strategis, hanya 5  menit dari pusat perbelanjaan WTC Batanghari (dengan angkot)  dan 15 menit dari bandara Sultan Thaha II.  Nggak perlu bangun early morning untuk mengejar penerbangan pertama. Warung penjaja makanan tersebar di sekitar kawasan hotel, bahkan ada yang buka 24 jam.

kolam renang di dekat resto dan mini fitness center
kolam renang di dekat resto dan mini fitness center

Perlu menjadi jadi catatan  bagi manajamen agar  memperbaiki kualitas pelayanan. Sayang hotel dengan infrastruktur bagus dan nama besar Aston pelayanannya mirip hotel lokal. Desain bangunan hotel minimalis tak seharusnya  pelayanan ikut-ikutan jadi minim.

resto dan cafe Aston Jambi
resto dan cafe Aston Jambi

Aston Jambi Hotel & Conference Center
Jl. Sultan Agung No. 99 Simpang Pulai, Telanaipura,
Jambi-Indonesia 36122
t: +62 741 33 777
f: +62 741 33 999
e: jambiinfo@astonhotelsasia.com

33 tanggapan untuk “Aston Jambi – Hotel Minimalis Minim Layanan”

  1. Jangan-jangan breakfast jadi extra charge juga?
    Soalnya pernah nemu hotel begini, apa-apa telat dan sering dicuekin padahal hotel gede berbintang dan masih baru. Sudah itu mau renang dan mau ke rooftop bar dimintai entrance fee. Iisshh

    Suka

      1. Jembatannya udah berbentuk tinggal finishing touch aja…, Pasar Angso Duo Baru sudah mulai kerok2 tanah,.. jalan bandara yang baru sudah nembus kebun binatang sampai ke talang bakung.

        Hayo proyek apa lagi haha…

        Suka

  2. Wuhu, mangstab hotelnya. Makannya juga cakep, seingat saya aston yang saya dulu inapi makanannya gak semewah itu *hm…*
    Mungkin karena masih baru ya, Mas. Kritik saran pelanggan seperti ini semoga saja dibaca sama empunya manajemen jadi perbaikan bisa dilaksanakan 😀

    Suka

  3. Aku termasuk tipe yang kalau ada lemari di dalam kamar hotel pasti males pakai. Lebih milih geletakin tas di meja atau samping kasur 😆

    Sepakat sama Mba Aitje, kalau mau nginjekin kaki lounge tapi disuruh bayar, itu komersil banget. Apa semua cabang Aston jg gitu Om? Ga pernah nginep di Aston nih

    Suka

Pembaca kece selalu meninggalkan jejak berupa komentar