Lonely Planet menobatkan Sikuai sebagai pulau eksotis di pesisir barat Sumatra , tapi kini merana kesepian. Ada sengketa tak kunjung usai antara pemerintah daerah dan pemilik resort. Terbengkalai , itulah akhir kisah pulau yang disebut “paradise” oleh wisatawan mancanegara.
“Dahulu ada operator yang melayani One Day Trip , berangkatnya dari pelabuhan Muaro dengan ongkos 250 ribu. Tapi sekarang tak tahulah semenjak pulau ditutup tak ada lagi.” Jawaban senada ketika mencari informasi Pulau Sikuai.
***
Ayah, itulah panggilan rekan Backpacker Padang kepada lelaki tua nakoda perahu kayu. Dengan gagah berdiri di buritan mengatur laju perahu, memainkan sudu-sudu motor. Sesekali ombak samudra menghantam lambung mengombang-ambingkan awak kapal. Wajahnya tetap tenang meyakinkan akan mengantarkan kami sampai tujuan.
“Sikuai sudah dekat”, ujar Ayah. Pasir putih, pohon kelapa dan bangunan megah terlihat di kelilingi air kebiruan.
Sontak kami berdiri penasaran. Sabar teman kita harus menjaga keseimbangan perahu ini. Saya mencoba menahan rasa gembira . Sejak tiga tahun lalu ingin menyambangi pulau ini. Tapi baru berjodoh sekarang. Dan jalurnya pun agak berbeda , kapal kami berangkat dari Teluk Kabung Selatan. Dari kota Padang melalui darat menuju Bungus lalu berbelok ke kanan menuju arah PLTU Teluk Sirih , selanjutnya menuju desa nelayan. Ongkosnya lebih murah dibandingkan menyewa speed boat dari pelabuhan Muaro.
Pengalaman membuktikan pulau-pulau di pesisir barat Sumatra itu keren banget. Ga percaya? Intip saja Pulau Masilok dan Pulau Palambak. Secara karakteristik mirip, pantai pasir putih, laut dan langit biru dengan awan megah menjuntai. Sumpah di ujung sana terlihat awan seperti meledak di angkasa. It’s my lucky day! Secara kemarin kota Padang selalu digelayuti awan mendung. Tapi sekarang cerah terang benderang.
Pulau seluas 44 hektar terdiri dari vegetasi hutan tropis dan pantai kombinasi pasir dan karang. Lahan 2,4 hektar merupakan kawasan resort yang dikelola oleh New Sikuai Island Resort. Namun sayang ketika kami sampai di sini tidak ada aktivitas. Resort dengan 54 cottage dan fasilitas pendukung lainnya terlihat tidak terurus. Semak belukar tumbuh subur dan beberapa bagian bangunan rusak, termasuk kolam renang.
Ketika masih beroperasi harga tarif resort tergolong mahal, 400 ribu samapi 4 juta rupiah permalam. Tapi sesuai dengan fasiltas yang ditawarkan. Jalan beton dibangun mengelilingi pantai curam sehingga bisa dilalui sepeda. Sebuah bukit batu sengaja dibelah agar mudah dilalui pejalan kaki. Sepanjang jalan sudah ada penerangan listrik, pengunjung bisa menikmati keindahan pantai kapan saja. Jadi terbayang malam-malam romantis di sini.
Tapi sayang semua fasilitas di atas rusak , beberapa jalan beton ambruk tergerus abrasi. Tebing batu tempat wall climbing sudah dipenuhi tumbuhan merambat.
Sikuai tidak hanya menawarkan pantai indah bagi wisatawan , memasuki hutan tropis jelas pengalaman tak terlupakan bagi mereka yang hidup di negara empat musim. Berinteraksi dengan hewan liar monyet, tupai dan burung.
Sisi barat pantai Sikuai merupakan pantai curam dengan tebing batu karang. Di sinilah tempat sempurna menyaksikan matahari terbenam. Memandang samudra Hindia terlihat pulau Sirandah Sikawai sebagai bonusnya.
Memasuki jalan sisi utara pulau, beton-beton terasa bergelombang. Sepertinya tak lama akan ambruk seperti di sisi selatan.
Terumbu karang di bawah tebing terlihat sehat, seolah tak ada tangan yang mampu menjamahnya. Tergoda sudah pasti, biota laut terlihat bebas berenang . Tapi siapa yang mau bertaruh dengan ombak samudra . Salah perhitungan bisa terhempas ke karang terjal.
Suasana Sikuai kini kontras dibandingkan tiga tahun lalu. Sekarang sepi, bagai pulau mati tak berpenghuni. Namun saya lebih menikmatinya , tak ada hingar bingar atau jeritan kegembiraan berlebihan. Hanya saya dan alam. Sepi itu ternyata anugerah tapi kesepian itu musibah. Biarkan Sikuai sepi, tapi jangan biarkan pulau ini kesepian karena kesepian itu menyakitkan… tak ada siapa-siapa. *hening sejenak… terus nangis*
Nangis karena bingung mau buang air kecil ga ada toilet, mau bilas ga ada air tawar. Duh susahnya ke pulau tak berpenghuni :D. *ngeles.com*
“Ayah jemput aku…”
***
aku juga dari dulu pengen kesini kakaaak
jadi sekarang udah gak dikelola sama bule itu ya?
SukaSuka
ga ada pengelola jadi kalo kesana naik kapal penduduk terus bayar juga dengan yg jaga (penduduk lokal juga)
SukaSuka
top markotop pulaunya..
berarti sekarang udah gak bs nginep dsana ya bang?
SukaSuka
bisa kakak tapi gelar tenda dan ga ada air tawar
SukaSuka
Aku jadi mikir, di Ende juga ada jalan yang dibuat dengan membelah bukit, caranya gimana ya?
SukaSuka
kalo yg besar bisa dengan dinamit , nah kalo yg kecil bisa digaruk dengan sofel
SukaSuka
Sofel itu obat nyamuk oles ya Kak…
SukaSuka
Oooo iya sofel bhs ponakan gua bhs kerennya eksvator
SukaSuka
Hahahaha eskavator jadinya sofel x)))
SukaSuka
Cakep mas… wuauuaauaua josoososososos
SukaSuka
iya tenane joss gandos, aku mikir ga sekeren ini dulu
SukaSuka
Baguss banget foto2nyaa..nice share
http://www.littlenomadid.blogspot.com
SukaSuka
terimakasih kakak….
SukaSuka
Ini pulau yang dikunjungi Fahmi (ujangfahmee.multiply.com dulu) sebelum beliau ke Palembang. Dari dia aku tahu tentang pulau cakep ini (y) dan… sekarang diingetin lagi sama postingan ini. *menatap kepengen*
SukaSuka
ayo kakak mari ke sini , mumpung belum ada yg kelola bisa saweran dengan bpc lokal jadi murah ixiixixiixixi
SukaSuka
loh jadi sekarang gimana nasibnya itu? apa kita beli aja ya Nan? huhahahaha *ngimpiiiiii*
SukaSuka
yuk kak patungan kita beli terus bikin resort dan dive center , kayaknya oke loh (cek tabungan
SukaSuka
iyo bana rancak ma kampuang den, hhehe..
SukaSuka
bangga donk jadi orang awak
SukaSuka
banget kak!! 😎
SukaSuka
Sayang bgt ya, bang. Btw foto-fotonya top!
SukaSuka
iya sayang bingit, makasih nanti kalo mudik mampir ya
SukaSuka
sayang banget ya mas banget banyak yang rusak padahal pulaunya cantik banget , dulu waktu ksana tahun 2009 msh utuh dan terawat
SukaSuka
beruntung banget kak, kesana minep ga?
SukaSuka
Lohh jadi New Sikuai Resort nya udah gulung tikar?? Hiks nasib pulau sengketa ya 😦
SukaSuka
Udah ga ada tinggal kenangan…. Mau beli om, yuk patungan
SukaSuka
Sedih liatnya..
SukaSuka
Skrg ktnya sudah hancur, tinggal puing
SukaSuka
Pulau Pisang di Pesisir Barat, Lampung lebih cakep
SukaSuka
Aduhhhh jadi pengen kesana
SukaSuka
katanya sekarang terbengkalai yakk, sedihhh, dulu ksini pertama langsung takjub gitu deh tahun 2000..eh dah lama bingit ternyata 🙂
SukaSuka
itu waktu kakak masih perjaka atau masih muda belia?
SukaSuka
belum sempat kesini … malah sudah ancua
kalau bangunannya pada kosong … kesannya jadi pulau hantu 🙂
SukaSuka
waduh. Saya jadi sedih 😥
SukaSuka
waduh. Saya jadi sedih 😥 . jaman saya dulu.. Masih kelas 1 sd, ini pulau masih bagus. Cottahe nya masih terawat.. Dan dulu kolam renangnya masih bagus dan restaurant nya. Dulu juga masih ad nelayan di pulau ini. Tapi skrng… 😥
SukaSuka
waduh. Saya jadi sedih 😥 . jaman saya dulu.. Masih kelas 1 sd, ini pulau masih bagus. Cottahe nya masih terawat.. Dan dulu kolam renangnya masih bagus dan restaurant nya. Dulu juga masih ad nelayan di pulau ini. Tapi skrng… 😥 . saya ingin sikuai yg dulu lagi 😦
SukaSuka