Sumatra Barat

Hiasan Uma Mentawai

kerangka tulang hewan hiasan uma Mentawai
tengkorak  hewan hiasan uma Mentawai

Menilik lebih seksama uma , rumah tradisional Mentawai terlihat beragam ornamen ukiran dan kerangka kepala hewan tergantung di langit-langit. Penasaran sayapun bertanya kepada Sikerei Amanggerisik Obai Rorogot, apakah hiasan ini memiliki arti tertentu.

Beliau menjelaskan jumlah kerangka hewan untuk menunjukan berapa banyak hewan yang telah disembelih di rumah ini. Mungkin fungsinya sebagai status sosial atau kebanggaan seperti tanduk yang digantungkan di rumah tradisional Toraja, Tongkonan. Sedangkan ukiran kayu tidak bermakna apa-apa, hanya penghias rumah.

ukiran burung di atas dapur bagian depan uma
ukiran burung di atas dapur bagian depan uma
ukiran monyet hutan - siamang di dinding uma
ukiran monyet hutan – siamang di dinding uma
kerangka rusa bagian atasnya diberi ukiran burung
tengkorak rusa bagian atasnya diberi ukiran burung
tengkorak tulang monyet digantung dengan rotan di langit-langit rumah
tengkorak tulang monyet digantung dengan rotan di langit-langit rumah
ukiran merpati digantung bersama daun kering
ukiran merpati digantung bersama daun kering

RELATED POSTS

Digoyang Ombak 12 Jam
Menghargai Alam
Kisah Panjang Menuju Air Terjun
Penangkap Ikan Paling Cantik
Panah Beracun Lelaki
Kabit , Celana Lelaki
Turuk Laggai, Gerak Tari Alam
Menikmati Blue Sky Holiday di Masilok

26 tanggapan untuk “Hiasan Uma Mentawai”

    1. nah itu mas dilemnya ketika penduduk pedalaman gini lebih dahulu dikenal wisatawan asing, mrk kan biasanya lebih royal (pake dollar). tapi yg kalau dibandingin penduduk kurulu di papua masih mending mentawai , kalo kurulu lgsg to the point on shoot limpul (lima puluh ribu). kalo mentawasai sebetulnya masih bisa pake pendekatan kekeluargaan kita ngupi2 atau ngerokok

      Suka

      1. hmm… sudah seperti itu jg ya? point ini nih yg bikin rusak mood. sepertinya hal ini sudah merata terjadi dimana-mana ya. bukan masalah komersilnya sih, tp tidak adanya aturan yg jelas ttg pungutan tsb. seperti waktu saya ke Lamalera, ditodong 1,5jt utk foto mereka hunting paus. ngasih taunya bukan sebelumnya tp setelahnya! kayak dijebak gitu deh. weleeh…kudu adu urat syaraf dulu sampe dapet 500rb. mana sendirian pula lg kesananya. :p

        Suka

  1. Hmm, soal Ukiran tengkorak monyet, mirip sama rumah warga NTT …
    Btw kok Mas Danang nggak cerita soal dijamu apa di situ ? 😀
    Waktu sku ke NTT, selain dapat jawaban, dapat juga makan nasi jagung + jeroan ayam cincang (lupa namanya masakan apa), dan takl ketinggalan diajak nyirih + minum sofi2 …

    Kapal langsung goyang … ha ha 😀

    Suka

Pembaca kece selalu meninggalkan jejak berupa komentar