Fashion, Photography

Hunting Model Pertama!

Motret Fashion Show
Memotret Fashion Show

Jaman dulu banget , pernah punya cita-cita jadi fashion designer tapi begitu kuliah di teknik lambat laun impian dikubur dalam-dalam. *edisi curcol* . Makanya pas tahun kemarin mencoba mendalami fotografi (beli DSLR) pengen banget memotret model. Tapi bukan hunting model keroyokan (baca: gangbang) .

Rencana awal bulan Oktober ikutan hunting di Jakarta Fashion Week tapi lagi-lagi bentrok dengan jadwal kerja. Makanya pas akhir bulan Oktober Mira dan Om Thomas  ngajakin graduate fashion show Susan Budiardjo langsung cus dari Jambi ke Jakarta.

Jadi gini ceritanya, anaknya Om Thomas lulus Sekolah Mode Susan Budihardjo. Malam harinya ada fashion show karya murid-murid yang sudah resmi menyandang gelar designer.

Fashion show bertajuk CardioMind mengusung konsep sport, segala sesuatu yang berhubungan dengan olahraga. Awalnya mengira bakal melihat deretan baju olahraga tapi ternyata lebih banyak gaun yang inspirasinya  olahraga.

Pagelaran dibuka dengan peragaan busana yang inspirasinya  biskuit Khong Guan , salah satu sponsor acara ini. Bungkus snack dengan bagian dalam berwarna perak diaplikasikan dalam beberapa pakaian  karya siswa LPTB Susan Budihardjo.

Panggung Fashion Show "CardioMind" berbentuk lintasan lari
Panggung Fashion Show “CardioMind” berbentuk lintasan lari

Panggung detail jalur lintasan lari menjadi tempat model berlenggak-lenggok. Di ujung run away ada garis finish merupakan center point panggung.  Tepat di depan garis finish para fotografer siap men-capture sang model. Saya juga berdiri di sana dengan rasa gugup dan deg-degan. Maklum hunting model pertama.

Memotret  model di catwalk lebih seru  dibandingkan studio. Pertama kejer-kejeran dengan lighting yang tidak menentu mirip stage photography. Kedua ,  objeknya yang bergerak kesana-kesini. Memang di beberapa titik model bakal pose freez tapi fotografer harus mendapatkan outfit detail yang dikenanakn model . Mulai dari sepatu, baju, asesories , riasan sampai tata rambut. Intinya para model ini kan manekin berjalan , fokus utama tetap pakaian yang akan di jual.

Di luar pengaturan teknis (iso, bukaan rana, kecepatan rana, white balance dll) fotografer harus merasakan suasana pertunjukan . Jujur saya agak kewalahan mengikuti pergerakan sang model dengan bit musik yang lumayan cepat. Bingung kapan dan posisi terbaik memotret sang model. Pelan-pelan  mencoba menikmati musik pengiring, dari sini tahu ritme kecepatan langkah model. Nah kalo sudah dapat dengan mudah akan tahu kapan model akan melangkah atau menoleh, bahkan tersenyum.

Tidak semua model catwalk punya wajah cantik layaknya model majalah. Tapi dari peragaan busana kita bisa mendapatkan foto wajah untuk cover.  Saatnya maenan lensa zoom meng-capture riasan dan tata rambut lebih detail. Susah-susah gampang sih, tapi akhirnya dapet feel-nya juga.

 

Dua jam berlalu begitu cepat. Serunya perburuan di Hall Mal Senayan City malam ini. Belajar fotografi sekaligus menyaksikan karya murid LPTB Susan Budihardjo, sekolah mode berusia 33 tahun. Beberapa karya terbaik akan diproduksi menjadi pakaian ready to wear dengan  label Number 1.

Sesi terakhir merupakan penganugerahan siswa berprestasi  dan pemenang lomba sepatu yang disponsori Yongki Komaladi. Siswa dan model berjajar di atas panggung memberikan salam terakhir kepada penonton atas apresiasinya.

Ah… serunya , jadi ketagihan lagi memotret pagelaran fashion show :D.

 

43 tanggapan untuk “Hunting Model Pertama!”

  1. ohhbaru tahu kalo nggak semua model catwalk cantik-cantik kaya di majalah fashion hehe…
    Jadi kak Danan udah pilih model yang mana nih? #ehh 😀

    Suka

Pembaca kece selalu meninggalkan jejak berupa komentar