Jakarta, Travelling

Manusia Batu Kota Tua

Manusia Batu
Manusia Batu dan Meriam Si Jagur

Siapa sangka sosok hitam dekat meriam si Jagur adalah manusia. Warnanya senada dengan meriam di halaman Museum Fatahilah Jakarta.

Tring… senyum mengembang menunjukan sebaris gigi putih membongkar penyamarannya. Beberapa pengunjung kota tua berhenti sejenak  meyakinkan patung pejuang di depan museum. Ini orang atau patung. Penasaran ada yang mendekat , mencolek bahkan memegangnya. Sang patung gadungan tetap bergaya sambil memegang bedil.

Hari Senin semua museum di Kota Tua , Idris tetap bekerja di tengah cuaca terik. Keranjang kecil di depannya bertulisakn “Manusia Batu (Pejuang), Boleh Foto Bersama“. Tanpa diminta pengunjung yang berfoto bersama memasukan uang ke dalam keranjang. Pria berusia 35 tersenyum sumringah.

Meski awalnya tidak mendapat restu keluarga menjadi “patung” , jejak Idris diikuti beberapa rekannya. Tanggal 1 April 2013 mereka membentuk Komunitas Manusia Batu Taman Fatahillah (Kombat). Jumlah anggotanya dibatasi 10 orang saja untuk menjaga eksklusifitas. Jika ada yang yang keluar atau absen maka bisa digantikan orang lain.

Jadi jangan kaget kalau   ke Kota Tua ketemu sosok noni Belanda, drakula atau army soldier membatu di halaman. Mereka manusia batu biasa bukan penampakan apalagi jejadian. Tapi sekali lagi pastikan kakinya menyentuh tanah dan membawa keranjang.

28 tanggapan untuk “Manusia Batu Kota Tua”

  1. aq sempet kesana kemaren ada yg pura2 jadi tahanan belanda gitu. bapak2 tua pake sarung sama borgol doank. mungkin krn krng menarik ga ada yg ngasih duit sama minta foto sama dia. kasian juga sih liatnya… rejeki itu juga tgantung kreatifitas jg ya ternyata

    Suka

  2. Jd itu badan di cat semua dong mas?? Kok teman ya dia diam lama gtu hehehe.. Untung msh boleh senyum ga spt penjaga Buckingham palace…
    Salam kenal mas… Mampir yuk ke Blog aku kpn2 🙂

    Suka

Pembaca kece selalu meninggalkan jejak berupa komentar