Jakarta, Kuliner

My Heart Melting – Cafe Batavia

Agak Maksa - Menu Lunch Gue!
Agak Maksa – Menu Lunch Gue!

Nasib gue siang ini mirip Pancake Meet Vanilla Ice Cream , siang-siang kepanasan di Taman Fatahillah terus menemukan tempat adem kinyis-kinyis , Cafe Batavia. Anggap aja keringet  bercucuran deras di ketek dan kening gue,  Maple Syrup. Yaks!

Baru tahu kalau hari Senin museum di  kota tua Jakarta tutup. Daripada bengong nonton pasangan mesra bersepeda dengan topi mirip gula gali , gue pilih nongkrong ngafe cantik. Killing time, baca novel Labirin Rasa karangan Eka Situmorang ditemani Lemon Tea dan Pancake.

  • Photos  is taken using Samsung NX2000

Pertama kali masuk ke kafe langsung suka dengan interiornya. Sudut favorit gue , dinding di tangga   dengan  figura dan foto-foto klasik dari lantai hingga langit-langit. Lampu kristal mengantung tepat di atas suasana bikin suasana romantis. “Seandainya sekarang gue tidak sendirian .” Jah batin jomblo gue menjerit.

Tanpa ragu  duduk dekat tangga. Satu set kursi rotan dengan detail ukiran jawa jadi singgasana siang ini. Meskipun pelayan mengarahkan  duduk di Grand Salon depan. Gue kekeh minta di sini . Sebuah jendela besar membebaskan pandangan  melihat lorong kecil di samping. Kisi-kisinya membiaskan sinar matahari masuk.

Sambil menunggu pesanan , mata gua mulai menyapu halaman buku berwarna hijau. Menikmati kalimat-kalimat pembangkit imaji tentang seorang gadis bernama Kayla. Berlahan hati gue mulai luluh terbakar emosi percikan kisah cinta Kayla. Aih jadi meleleh-leleh  kaya ice cream vanilla di atas pan cake.

Sudahlah kita lupakan kisah romantisme novel Labirin Rasa. Fokus  menikmati keunikan interior Cafe Batavia sambil menikmati kelezatan pan cake. Kebalik ga  sih? Tapi sumpah gua suka banget nongkrong di sini. Kebetulan kafe sepi pengunjung jadi bebas ambil foto. Belakangan baru tahu kalau tidak boleh potret sembarangan. Ada tarifnya untuk pre-wed.  Mungkin karena foto dokumentasi , jadi dimaafkan.

Bangunan ini didirikan antara tahun 1805 dan 1850 merupakan bangunan tertua kedua  di Taman Fatahilah setelah Museum Sejarah Jakarta. Fungsinya berganti-ganti, pernah menjadi kantor, kediaman, coffee shop dan gallery. Dan dua kali dinobatkan sebagai “The World  Best Bars” oleh majalah Newsweek di edisi 31 Oktober 1994 dan 21 Oktober 1996.

Tapi yang bikin hati meleleh ketika masuk ruang toilet. Lihat interior kamar mandinya jadi tidak tega mau “beraktivitas”.  Suasananya tidak kalah romantis dengan Grand Salon di depan. Dindingnya dipenuhi figura vintage dan penerangan temaram.

“Duh dibuang ga ya? “, berujar bimbang.

“Baiklah. Lebih baik ke WC umum di depan sana”. Hati saya berbisik bijak.

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

  • Photos  is taken using Samsung NX2000

Cafe Batavia
Jalan Pintu Kecil No.14 Jakarta Kota
Jakarta Barat, DKI Jakarta 11230, Indonesia

Phone
+62 21 6915973
+62 21 6915531

Opening Hour
8a-12a Mon-Thurs
8a-1a Fri
7a-12a Sun/Public Holiday

Live music:
Mon-thurs 8.30-11.30pm
Friday-sat. 9.00 – 12.00 pm
Sunday 6.00 -9.00 pm
Sat-sun 2.00 – 5.00 pm

Price
25-300k ++

30 tanggapan untuk “My Heart Melting – Cafe Batavia”

  1. They just got my sister pissed off, too God damn pricey for her…..
    Untung aku dibayarin, jd buat nenangin dia aku b ilang aja klo mrk punya kualitas yg lumayan, hehehe
    btw, aku juga “maksain mindset” buat suka pancakenya, mrk pake butter yg mahal n ada rasa cream francaise juga sih….

    Suka

  2. pernha ke batavia cuman buat pemotretan dan tempat paling keren menurut photographernya adalah di tolitenya! sumpah keren banget design dalemnya 😉

    Suka

  3. Tempat nongkrong favorit kalau abis keliling kota tua, buat ngadem dan numpang ke kamar mandi ^^. Seingatku aku ga pernah masuk sini dalam keadaan layak, selalu bau keringat dan pakai baju yang kurang high class (Ih… Apa sih). Bagusnya mereka ga strict soal dress code. Makanannya emang mahal dengan rasa kurang menggigit. Pelayanannya juga yang nggak ramah macam di Lara Djonggrang.Aku pernah ‘mengamuk’, komplain karena layaknya yang buruk dan karena ada tikus yang berlarian di bar. Jorok!!

    Suka

Pembaca kece selalu meninggalkan jejak berupa komentar