Nepal, Travelling

Mengintip Gunung Everest

Budha Air Mountain Flight

Punya impian melihat atap dunia Mount Everest dari dekat. Tapi merasa kaki tidak mampu mendaki atau menahan dinginnya salju di Puncak Himalaya. Jangan khawatir banyak jalan menuju Mount Everest. Dengan uang 5 ribu US dollar bisa menyewa helikopter lalu mendarat di sana. Tapi berhubung duit saya tidak sampai ribuan cukup mengintip saja.


Mountain flight cara lebih murah dan mudah melihat atap dunia dari Kathmandu. Biayanya relatif terjangkau sekitar 150 US dollar. Di Nepal ada empat maskapai melayani 4 penerbangan tour pegunungan yaitu: Agni Air, Budha Air, Simrik Airlines dan Yeti Airlines. Tiket penerbangan bisa di dapat di tour travel kawasan Thamel. Meskipun lebih mahal beberapa puluh dollar memilih Budha Air yang lebih berpengalaman, konon maskapai ini pelopor Mountain Fligth di Nepal.

Agar praktis tidak mondar-mandir ke bandara dan hemat ongkos taksi, saya mengambil tour menjelang kepulangan. Karena mobil antar jemput termasuk paket tour penerbangan. Pukul 05:30 mobil jemputan mountain flight datang ke penginapan. Dan langsung meluncur ke bandara domestik Tribhuvan. Sebetulnya ada beberapa jadwal penerbangan hingga pukul 09:00. Tapi memilih penerbangan awal pukul 06:30. Petugas tour travel mengatakan, jika terlalu siang dikhawatirkan puncak Himalaya tertutup kabut.

Suasana bandara domestik Tribhuvan sangat berbeda dibandingkan bandara internasional. Penumpang dilarang mengambil gambar di ruang tunggu check in yang memang terlihat sangat kumuh. Sistem keamanannya sangat ketat, sebelum masuk penumpang dipindai mendetail termasuk membuka ikat pinggang dan sepatu. Padahal ini cuma penerbangan tour.

Akhirnya setelah menunggu beberapa menit penumpang menuju pesawat menggunakan bus. Cukup deg-degan karena pagi ini matahari bersinar terang , berharap mendapatkan pemandangan tercantik puncak Himalaya.

Pesawat yang kami tumpangi Beechcraft 1900 berkapasitas 19 penumpang. Tiap orang duduk di sisi jendela dan satu tempat duduk diperuntukan pramugari. Berharap ada snack, maklum tadi pagi belum sarapan. Tapi pramugari hanya menunjukan cara memakai sabuk pengaman dan membagikan katalog.

Perlahan-lahan pesawat lepas landas meninggalkan bandara Tribhuvan. Kota Kathamandu lambat laun terlihat kecil dengan bangunan kotak-kotak. Berlahan-lahan menuju bukit kehijaun dengan gradasi putih. Udara mulai terasa dingin dan penghangat di dekat kaki dinyalakan. Puncak-puncak tinggi dunia muali terlihat seperti: Gunung Makalu, Gunung Cho Oyu, Gunung Dhaulagiri dan Gunung Manaslu . Pramugari berkata yang paling menyembul adalah Gunung Everest.

Pesawat mendekati Gunung Everest, satu persatu penumpang dipersilakan melihat pemandangan dari ruang pilot. Saya hanya bisa berdecak kagum melihat puncak Himalaya dari balik juru kemudi dengan sudut yang lebih luas. Sampai tour ini berakhir , penumpang mendapat dua kali kesempatan ke ruang kemudi.

Embun pagi yang menempel di kaca jendela telah menjadi es. Pasti suhu di luar sana amatlah dingin. Bayangkan jika saya berada di sana, berapa lapis baju yang harus dikenakan. Dari balik pesawat saya bisa melihat puncak Himalaya dengan mengenakan celana pendek dan kaos. Selalu ada cara mudah mengintip Mount Everest.

Sebelum turun pramugari membagikan sertifikat Mountain Flight Tour. Duh bangganya bisa mengintip puncak Himalaya . Mungkin akan lebih bangga lagi jika bisa sampai sana dengan kedua kaki ini. Muluk sih. Ya sudah targetntya diturunkan menjejakan kaki di Everest Base Camp. Siapa yang mau ikutan?

Catatan: Informasi penerbangan Mountain Flight dapat dilihat di http://www.mountainflights.com/. Ketika membeli tiket pastikan jendela tidak menghadap baling-baling pesawat, karena akan mengganggu kenyamanan pengelihatan selama tour.

\

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.


dokumentasi video perjalanan penulis

36 tanggapan untuk “Mengintip Gunung Everest”

Pembaca kece selalu meninggalkan jejak berupa komentar