Papua, Travelling

JBP# Selamat Pagi Wamena

Hai Papua
Hai Papua

(19/6/2013) Sinar mentari pagi menembus kaca membangunkan dari mimpi terdalam tentang Papua. mimpi.

Samar suara co-pilot mengumumkan pendaratan Boeing 737-900 ER , nomor penerbangan JT 07294 Jakarta-Jayapura. “Tuhan apakah saya tidak bermimpi”, bergumam lirih dalam batin. Tangan saya mendaratkan cubitan di pipi lalu menepuk-nepuk kuat, meyakinkan ini bukan

Bantal warna kuning-hitam dileher bertuliskan Adira “Mudahnya Punya Mobil” mengingatkan kalau saya tidak sendirian. Kali ini bersama 12 tim Jelajah Bumi Papua Adira Faces Of Indonesia. Beruntungnya , memenangkan lomba menulis dan hadiahnya jalan-jalan gratis. Sebelum memulai perjalanan , kemarin berkumpul di kantor Adira Finance gedung Landmark Tower A lantai 26 untuk briefing dan pers confrence. Wejangan Bapak Willy Suwandi Dharma – Direktur Utama PT Adira Dinamika Multifinance – membuat kami bersemangat menjelajah bumi Papua. Tiap peserta memiliki impian , seperti @ajuuunk- I Gusti Agung Parawira – asal Bali ingin sekali mencicipi ulat sagu. Dan – @dananwahyu – saya sendiri ingin menjejakan kaki di danau tertinggi Indonesia, Habema.

Langkah-langkah  bersemangat menuruni tangga pesawat,  menghirup segarnya udara Sentani . Albert – pemimpin rombongan – mengisyaratkan bergegas menuju terminal , mengejar penerbangan pertama ke Wamena. Jangan lupa memajukan waktu di arloji dua jam  kita berada di WIT, Waktu Indonesia Timur.Check in desk Trigana Air Service – 06:57, petugas mengatakan akan ada keterlambatan karena Pegunungan Foja tertutup kabut. Hanya Tuhan dan pilot yang tahu kapan kita akan terbang.

Panggilan penerbangan TGN241, Trigana Air menuju Wamena berkumandang. Ternyata penantian tidak terlalu lama, sontak wajah-wajah petualang Bumi Papua Sumringah. Memasuki ruang kabin ATR 72 melalui pintu belakang. Pramugari berkata penumpang silakan memilih tempat duduk, alias terserah mau duduk dimana. Siapa cepat , dapat posisi dekat jendela. Suara mesin twin-turboprop menderu-deru, penerbangan akan segera dimulai. Saya menahan napas takala roda pesawat meninggalkan landasan , keindahan danau Sentani membentang bersama 22 pulau besar dan kecil. Danau Sentani lambat laun menghilang dibalik awan menyisakan pemandangan seputih kapas.

Guncangan turbulen kecil menyentak-nyentak, seperti ucapan  selamat datang di  lembah Baliem.  Jalan setapak terlihat mengular menyusuri tebing dan bukit menuju kota kecil Wamena. Kota ini terlindungi Maokegebergte , pegunungan Maoke sepanjang 692 km, dalam bahasa setempat artinya gunung bersalju. Satu-satunya alat transportasi pesawat terbang. Dari atas pesawat terlihat honai bertebaran bagai jamur di musim hujan, diantara larik-larik ladang sayur mayur

Selamat datang di bandara Wamena ucap Edison, guide menyambut. Kami baru saja mendarat di landasan sepanjang 1.825 m. Tak ada guncangan, hanya hati saya berguncang karena sejauh mata terlihat bukit dan awan menaungi Wamena. Tim Jelajah Bumi  Papua berhamburan turun , tak sabar untuk mengabadikan keindahan ini. Sabar kawan , akan ada keindahan lain di sini. Kita ucapkan selamat pagi dulu… Selamat pagi Wamena.

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

RELATED STORIES
Selamat Pagi Wamena
Kurima, Jalur Trekking Terbaik
Kehangatan Kilise
Teatrikal Lembah Baliem
Dari Gunung Tujuh ke Habema
Candid Distrik Kurulu
Euphoria Danau Sentani 2013
Napak Tilas Gereja Tua Assei
Ifar Gunung – Napak Tilas Sang Jendral Amerika
Kuliner Papua, Ekstrim Sampai Lezat

Baliem Pilamo Hotel, Wamena
Travellers Hotel Sentani

17 tanggapan untuk “JBP# Selamat Pagi Wamena”

  1. Itu pnerbangan nya Direct ya Jkt – Jayapura? berapa jam perjalanan tuh, sapa tau ke depan nya bisa seberuntung mas pergi kesana *biaya sendiri T_T* hehe

    Suka

Pembaca kece selalu meninggalkan jejak berupa komentar