Kuliner, Nusa Tenggara Timur, Travelling

Explore Timor-Flores 2012 (part 35 ): Drama Happy Ending

Bandara Komodo Labuan Bajo
Bandara Komodo Labuan Bajo

Acara makan  semalam sukses bikin happy dan relax. Happy karena gratisan dan relax ditutup dengan ajojing gila-gilaan ala tahun 80-an.

Usai makan malam penuh kehangatan bersama Frater Simon dan beberapa rekan. Kita langsung pindah menuju Paragon Bar and  Resto. Bersama sajian live music menikmati sisa malam di Labuan Bajo .Meskipun ada drama susahnya mencari ojek  , tepat pukul 1 dinihari tiba di hotel. Catatan buat yang mau keluar malam di Labuan Bajo, sebaikanya mencari ojek dari sore.

Kloter pertama seharusnya  terbang  pukul 11:10 tapi mendadak pihak maskapai memajukan  jadwal pukul09:00 . Karena terburu-buru Lucy terjatuh dan kakinya terkilir. Mustinya kakinya di urut  dahulu tapi tidak ada waktu , setengah jam lagi pesawat akan berangkat. Sesampai di bandara loket check-in terlihat sepi. Pasti kita penumpang terakhir gumam Elyudien. Tapi tiba-tiba di belakang seoarang bapak mengantri. Dirinya baru saja berangkat dari kantor dan singgah di rumah sebentar mengambil barang. Ketika melihat pesawat yang akan ditumpangi melintas di atas kantornya dan landing. “Komodo bandara kecil, jadi tidak mungkin kita ketinggalan pesawat. Pasti akan ditunggu”, ujar si Bapak santai. Kalo gitu kenapa tadi Lucy musti lari-lari sampai keseleo penuh drama.

Pesawat berbaling-baling meninggalkan bandara Komodo melintas pulau-pulau kecil yang kami singgahi kemarin. Kanawa, Rinca, Komodo, pink beach terlihat kecil bagai jamrud hijau. Penerbangan terasa begitu singkat , sesingkat perjalanan panjang melintasi bumi Flores dan Timor.

Sesampai di Denpasar masih ada waktu beberapa jam sebelum  penerbangan ke Jakarta. Kami berlima – saya, Elyudien, Lucy, dan pasangan suami istri Pak Purwanto dan Bu Lucia – menyewa mobil keliling Denpasar. Tujuan pertama menikmati kuliner khas Bali di Resto Ayam Betutu Khas Gilimanuk , Jalan Raya Tuban No 2X. Karena sudah siang ayamnya  habis diganti bebek. Tidak ketinggalan bersama kangkung plecing dan sambal pedasnya. Penutup kuliner yang nonjok untuk trip kali ini.

Sebetulnya dalam kamus backpacker tidak tertulis “belanja oleh-oleh”. Tapi pusat oleh-oleh Krisna sudah di depan mata dan masih ada ruang kosong di ransel (*alasan selalu bisa dicari). Khilaf selama satu jam jadi emak-emak gila  shopping. Niatnya nggak mau belanja tapi belanjanya paling lama dan banyak (*ehem). Di parkiran Elyudien dan Lucy menunggu sambil cengar-cengir. Pasti mereka mikir saya  backpacker palsu , tepatnya traveller beransel . Hmm, basicly aku orangnya fleksibel kok bisa jadi backpacker atau traveller. (*ngeles).

Masih ada waktu dua jam lebih sebelum penerbangan ke Jakarta. Kemana lagi ya? Supir menyarankan ke pantai Tegal Wangi di Jimbaran. Butuh kira-kira 40 menit dari bandara Ngurah Rai. Hanya mengikuti petunjuk jalan bekas hotel Ritz Carlton ke arah Pura Tegalwangi. Tepat di depan Pura Segara kita bisa melihat pantai pasir putih di kelilingi tebing. Pengunjung bisa turun ke pantai menapaki bebatuan tanpa anak tangga. Momen terindah di sini pada saat sunset tapi saya harus  sampai di bandara sebelum pukul 17:30 WITA. Jadi harus bergegas kembali menuju bandara sebelum terjebak macet jam pulang kantor. Dan ternyata benar, kita terjebak macet di beberapa titik. 😦

Dua kabar buru menghampiri  sampai di bandara Nugurai Rai. Kabar pertama pesawat delay  dua jam. Kedua kembali bertemu Rosi dan Evi . Asik kita reunian lagi setelah tadi pagi berpisah pake drama nangis-nangis.Perjalanan ini memang terlalu banyak drama, maklum bareng emak-emak saya ikutan jadi sensi (*siapun sapu tangan).

Kayaknya ga asik juga dua jam nunggu di ruang tunggu dan kelaperan. Tapi cuma ada satu kartu kredit milik Rosi untuk ngadem di lounge, sedangkan kita berlima. Oke kita jalankan misi supaya bisa ngadem dan kenyang bareng. Pertama saya dan Rosi masuk berdua, ngakunya sih kita suami istri pas embak receptionist nanya. Terus Rosi keluar ke toilet dan masuknya menggandeng Evi. Begitu seterusnya sampai akhirnya Lucy dan Elyudien ikutan masuk. Memang perlu mental baja dan muka tembok menjalankan misi. But trust me it’s work!  Beruntung si embak di depan tidak bertanya . Tapi pasti dia mikir Rosi mami poliponik . Sudah poligami,  poliandri juga. Punya dua suami dan dua istri.

Pada mikir Clement, Rani, Bu Herlina dan pasangan Pak Purwanto kemana? Oke untuk melengkapi kisah ini saya akan bercerita. Clement tetap stay di Labuan Bajo rencanya  akan diving. Rani berpisah di bandara Nurah Rai, melanjutkan perjalanan ke Lombok. Si Mami alias Bu Herlina singgah satu malam di Depansar berburu Pia Legong untuk suami tercinta (*so sweet). Pasangan Pak Purwanto dan Bu Lucia ada juga di lounge tapi lagi asik berduan . Kita malu buat ganggunya. Takut ganggu apa sirik? (*hayoooo). Dua-duanya kakak :p.

Detik-detik perpisahan datang. Saya berangkat dahulu ke Jakarta meninggalkan Evi, Rosi,  Lucy dan Elyudien. Berat tapi saya yakin satu saat kita bakal ketemu dan jalan bareng lagi. Terbang sendiri menuju Jakarta membuat hati makin galau. Apalagi setelah landing di Jakarta BBM dari Lucy masuk ” Nan loe tahu gak. Tadi di pesawat ada pasangan kekasih berantem. Seru deh penuh drama pake tampar-tamparan”.

“Oh ya, mata langsung berbinar menanti kisah lengkapnya”, sambil tiduran di lantai bandara Sukarno-Hatta. Menanti penerbangan besok pagi menuju Jambi.  Perjalan bareng emak-emak memang penuh drama. Eaaa… I love it.

Live Music - Paragon Bar and Resto
Live Music – Paragon Bar and Resto
gugusan pulau Taman Nasional Komodo
gugusan pulau Taman Nasional Komodo
sewa mobil - Bandara Ngurah Rai
sewa mobil – Bandara Ngurah Rai
Bebek Betutu - hidangan khas Bali
Bebek Betutu – hidangan khas Bali
Plecing Kangkung
Plecing Kangkung
kuliner penutup trip kali ini
kuliner penutup trip kali ini
Pantai Tegal Wangi , Jimbaran Bali
Pantai Tegal Wangi , Jimbaran Bali

Bonus Perjalanan

Explore Timor-Flores 2012 (part 1): Tawaran Menggiurkan
Explore Timor-Flores 2012 (part 2): Dari Barat Ke Timur
Explore Timor-Flores 2012 (part 3): Sejengkal Waktu di Kupang
Explore Timor-Flores 2012 (part 4): Jejak Sasando
Explore Timor-Flores 2012 (part 5): Lintas Negara 12 Jam
Explore Timor-Flores 2012 (part 6): Jalan Tanpa Snappy
Explore Timor-Flores 2012 (part 7): Kampung Alor, Kampung KD
Explore Timor-Flores 2012 (part 8): Mengais Cinderamata Pasar Tais
Explore Timor-Flores 2012 (part 9): Sholat di Masjid An Nur
Explore Timor-Flores 2012 (part 10): Senyum Kunci Masuk Istana
Explore Timor-Flores 2012 (part 11): Nge-Mall di Timor Plasa
Explore Timor-Flores 2012 (part 12): Bonus Keindahan Di Cristo Rei
Explore Timor-Flores 2012 (part 13): Hampir Malam di Dili
Explore Timor-Flores 2012 (part 14): Rosalina Pulang
Explore Timor-Flores 2012 (part 15): Friend, Fotografi , Food
Explore Timor-Flores 2012 (part 16): Pantai Pertama Flores, Kajuwulu
Explore Timor-Flores 2012 (part 17): Kearifan Lokal Renggarasi
Explore Timor-Flores 2012 (part 18): Petualangan Mendebarkan, Murusobe
Explore Timor-Flores 2012 (part 19): Life Begin At Forty
Explore Timor-Flores 2012 (part 20): Clement on Kelimutu
Explore Timor-Flores 2012 (part 21): Kenangan Desa Wologai
Explore Timor-Flores 2012 (part 22): Green Green
Explore Timor-Flores 2012 (part 23): Riang Nga-Riung di Riung
Explore Timor-Flores 2012 (part 24): Hot dan Cold Trip
Explore Timor-Flores 2012 (part 25): Kampung Bena
Explore Timor-Flores 2012 (part 26 ): Ruteng, Sofi dan Pesta
Explore Timor-Flores 2012 (part 27 ): Lingko, Spiderweb Rice Field
Explore Timor-Flores 2012 (part 28 ): Dintor dan Ide Si Mami
Explore Timor-Flores 2012 (part 29 ): Firasat Wae Rebo
Explore Timor-Flores 2012 (part 30 ): Labuan Bajo Time
Explore Timor-Flores 2012 (part 31 ): Kanawa The Love Island
Explore Timor-Flores 2012 (part 32 ): Hopping S.O.S.
Explore Timor-Flores 2012 (part 33 ): Ini Komodo Bukan Omdo
Explore Timor-Flores 2012 (part 34 ): Caca Marica Pulau Rinca
Explore Timor-Flores 2012 (part 35 ): Drama Happy Ending

44 tanggapan untuk “Explore Timor-Flores 2012 (part 35 ): Drama Happy Ending”

  1. hebat danan ,akhirnya happy ending juga perjalanan kali ini, thanks buat tulisannya ,menjadi kenangan juga buat aku , tks n GBU

    Suka

  2. Kalo sudah ke NTT, sempatkan ke Pulau Lombok (NTB), Kalo ke Lombok emang paling enak snorkeling di gili trawangan, apalagi kalo bisa sampai mencoba snorkeling di pantai pink lombok, banyak ikan dan koralnya masih perawan.. Terimakasih untuk artikel yang sangat bermanfaat ini, kami bertambah pengetahuan setelah membaca artikel ini

    Suka

Pembaca kece selalu meninggalkan jejak berupa komentar