Aceh - Bumi Serambi Mekah Nan Elok, Curahan

Makin Cinta Aceh

menemukan surga kecil di Aceh
menemukan surga kecil

Tiga bulan kemudian saya kembali ke Aceh dan menemukan surga kecil di sana. Lalu sebuah keajaiban terjadi.

Ke Aceh lagi? Pertanyaan Ibu ketikaberpamitan. Bukannya apa-apa. Letak rumah saya dan propinsi Aceh bagai dua kutub  bumi. Satu di utara dan lainnya di selatan. Sejak lahir sampai dewasa saya tinggal di propinsi Lampung. Jika tiga tahun lalu Tuhan mentakdirkan saya bekerja di Jambi. Itu petunjuknya agar saya lebih leluasa menjelajah pulau Sumatra.  Meskipun terkadang harus berhari-hari di atas bus.

Kepulauan Banyak , satu dari sekian gugusan pulau eksotis di barat pulau Sumatra. Bersama komunitas backpacker Medan menuju kabupaten di barat daya Nangro Aceh Darusalam, Singkil. Melalui pelabuhan Pulau Saro meninggalkan pulau Sumatra menuju pulau Balai. Tiga jam lebih terombang-ambing di atas kapal kayu bersama penumpang dan barang.

I Love Aceh Story
I Love Aceh Story

Pulau Balai hanya tempat transit sebelum menuju pulau Palambak Besar. Bang Erwin pemilik sekaligus pengelola menjemput. Bersama dua wisatwan asal Australia speed boat kami melesat di antara pulau-pulau kecil. Awan berarak hampir menyentuh horison lautan biru toska. Rasanya seperti bukan di Indonesia. Pohon kelapa meranggas sisa tsunami 2004 mengelilingi pulau tak berpenghuni. Bang Erwin menjelaskan  wisatawan mancanegara menyukai berkemah di pulau kecil, menikmati sensasi private island.

terkagum Aime dan suami melihat keindahan pulau Palambak
terkagum Aime dan suami melihat keindahan pulau Palambak

Surga kecil itu bernama Palambak Besar. Aime dan suami – wisatawan Austrlia – nampak  terkagum menjejakan kaki di pulau berpasir putih. Saya berseloroh dalam hati, ternyata ada surga tersembunyi di Aceh. Sebelum tsunami kepulauan Banyak ramai dikunjungi wisatawan. Bagai sebuah paket lengkap pengunjung bisa melakukan aktivitis outdoor seperti: snorkling, canoying, diving, surfing dan island hopping. Pantai Amandangan berpasir halus di pulau Bangkaro , taman konservasi tempat penyu hijau meletakan telur sepanjang tahun.

Keajaiban!
Keajaiban!

Sebulan kemudian melalui dunia maya membagikan keindahan pulau Palambak dengan membuat thread di forum online. Lalu Keajaiban terjadi. Tiba-tiba didaulat  mengisi artikel kolom wisata di harian nasional. Bagi blogger pemula semua ini bagaikan mimpi. Bersama beberapa foto dari kamera saku artikel bertajuk “Pulau Palambak Pesona di Balik Ombak” menempati satu halaman penuh surat kabar. Pesona Bumi Serambi Mekah memberikan begitu banyak inspirasi untuk berkarya. Tidak berlebihan jika saya semakin cinta Aceh. @ILoveAceh. Berharap bisa kembali mencari keindahan tersembunyi di sana.


Banyak Islands Trip (part 1): Sevice First Pay Next

Banyak Island Trip (part 2): Transit di Pulau Balai

Banyak Island Trip (part 3): Jejak Besar di Palambak Besar

Banyak Island Trip (part 4): Ngintip Cottage di Palambak Besar

Banyak Island Trip (part 5): Sore Hingga Malam di Palambak Besar

Banyak Island Trip (part 6): Pagi… Berburu Sunrise di Palambak Besar

Banyak Island Trip (part 7): Island Hopping sampai Hopeless

14 tanggapan untuk “Makin Cinta Aceh”

    1. wah wajib banget, pas buat honey moon…
      udah pindah ke MEdan? anak2 bp Medan tgl 21-24 pada mau ke takengon liat pacu kuda terus bulan maret mau ke Mursala.. itu lho air terjun yg langsung ke laut….

      Suka

      1. coba colek @backpackermedan

        ga susah kok kalo mau naik pesawat ada dari medan ke singkil… terus bisa jemput dari singkil speed boat. berasa kaya di hawai2 gitu deh kalo di pulau2nya…

        Suka

  1. Huaaaaa… Palambak! Pengen balik lagi ke sana. Pulau-pulau di sana memang bagus-bagus sekali. Ingat sekali dulu camping di Pulau Asok, melihat milyaran bintang diselimuti nebula. Ga pernah lihat pemandangan malam super keren seperti itu sebelumnya. Keren sumpah!

    Suka

Pembaca kece selalu meninggalkan jejak berupa komentar