Aceh - Bumi Serambi Mekah Nan Elok, Kuliner, Travelling

Jelajah Aceh 2011 (part 13) : Bukan Wisata Kuliner Biasa

kopi dan danau Laut Tawar

Menikmati makanan lokal merupakan alternatif bagi para pelancong untuk lebih mengenal ciri khas daerah tertentu . Bagi penghobi makanan, aktivitas ini lebih dikenal dengan wisata kuliner. Meskipun makanan tradisional dapat kita jumpai di restoran kota besar. Sensasi menikmati makanan di daerah asalnya akan sangat  berbeda. Contohnya ketika pertama kami sampai di Takengon, minum secangkir kopi Gayo di pinggir danau Lut Tawar.  Antara aroma, cita rasa dan keindahan alam membangun kenangan yang tidak akan terlupakan.

kedai Mie Aceh Anoi Itam

Fungsi lain dari wisata kuliner adalah berinteraksi dengan masyarakat lokal. Terkadang di dalam perjalanan kita membutuhkan informasi. Kedai makanan merupakan salah satu tempat  di mana kita dapat bertanya. Untuk mendapatkan informasi yang tepat dan akurat dibutuhkan pendekatan dan waktu sedikit panjang. Sambil menikmati makanan atau minuman kita dapat bertanya dengan pemilik atapun pengunjung kedai.

Rujak Aceh dan Mie Aceh

Seperti pengalaman kami  di Anoi Itam. Setelah beristirahat sejenak di sebuah warung sambil menikmati rujak Aceh dan Mie Aceh. Sang pemilik pun mengenalkan kami dengan Bang Ubit, ketua remaja setempat. Dari sinilah komunikasi terbangun dengan masyarakat lokal. Dan kami bisa mendapatkan informasi ,kemana jika harus mengurus ijin untuk berkemah.

Meskipun terkadang makanan lokal tidak cocok dengan lidah kita, jangan mengkritik secara ekstrim. Karena dapat mencedrai sang empunya. Kita juga harus sadar perbedaan inilah yang memperkaya budaya Indonesia. Jadi nikmati saja, apapun rasanya. Sekalian melatih lidah kita untuk cepat beradaptasi. Kita tidak akan pernah tahu, jika besok-besok kita tidak punya pilihan untuk makan.

Ada satu pengalaman yang tidak terlupakan. Sebelum berangkat menuju Aceh. Media online setempat meminta saya untuk membuat artikel tentang aktivitas backpacker kami. Pilihan saya adalah mengulas  kota dan kuliner Takengon, selain potensi wisata budaya dan alam. Senang rasanya bisa ikut berpartisipasi di situs berlamat http://www.lintasgayo.com

Sate Gurita Bumbu Padang dan Kacang

Jika malam ini kami berempat makan di Pujasera (Pusat Jajanan Selera Rakyat), bukanlah untuk berwisata kuliner. Bagi iritpacker seperti kami menikmati makanan lokal bukan  kewajiban. Tapi ini hanya untuk memenuhi rasa penasaran menu “sate gurita”. Dari sisa uang makan siang di Takengon sebesar Rp 22.0000,- dan patungan akhirnya kita memesan empat porsi sate gurita, dengan dua varian saos, bumbu kacang dan padang. Rasa sate ini mungkin tidak terlalu berbeda dengan ayam meskipun sesekali ada aroma seafood dan tekstur daging cumi.

Pujasera

Pujasera yang resmikan oleh Pemkot Sabang pada tahun 2009 merupakan pusat Wisata Kuliner kota Sabang. Kita bisa menjumpai beragam makanan, dari menu lokal sampai nasional. Harga yang relatif murah menjadi tujuan wisatawan untuk makan dan menghabiskan sisa malam.

Makanan lokal juga bisa jadikan buah tangan. Jika anda berkunjung di Sabang tak lengkap rasanya jika tidak membawa pulang kue kacang  hijau. Rasanya mirip seperti bakpia. Kue yang dalamnya adonan kacang hijau yang dihaluskan serta kulit tepung tipis. Sangat lezat untuk dinikmati bersama segelas teh hangat.

Apapun gaya berwisata anda sebaiknya jika memiliki buget lebih tak ada salahnya menikmati makanan lokal dengan suasana yang sedikit berbeda. Jadikan pengalaman yang tidak sekedar wisata kuliner biasa.

Jelajah Aceh 2011 (part 1): Awal Yang Tak Selalu Indah

Jelajah Aceh 2011 (part 2) : Lut Tawar Begitu Menggoda

Jelajah Aceh 2011 (part 3) : Uji Nyali dan Dingin.. Brrrr

Jelajah Aceh 2011 (part 4) : Ayo Bergaya ke Burgayo

Jelajah Aceh 2011 (part 5): Labi-Labi Berjodoh

Jelajah Aceh 2011 (part 6): Kenangan 7 Tahun Bencana Tsunami

Jelajah Aceh 2011 (part 7) : Tidur Dimana?

Jelajah Aceh 2011 (part 8): Berlayar ke Ujung Barat Indonesia

Jelajah Aceh 2011 (part 9) : Santai di Pantai, Slow di Pulauuuu

Jelajah Aceh 2011 (part 10) : Keheningan Iboih

Jelajah Aceh 2011 (part 11): Check Out!

Jelajah Aceh 2011 (part 12) : Pengelana Senja

Jelajah Aceh 2011 (part 13) : Bukan Wisata Kuliner Biasa

Jelajah Aceh 2011 (part 14): Memburu Sunrise Benteng Jepang.

Jelajah Aceh 2011 (part 15) : Pantai di Kota Sabang

Jelajah Aceh 2011 (part 16) : Dari Off Road Sampai Nol Kilometer

Jelajah Aceh 2011 (part 17): Sabang, Happy New Year!!!

Jelajah Aceh 2011 (part 18) : Pulang dan Berpisah

Jelajah Aceh 2011 (part 19) : Yang Unik Dari Sabang

 

Simak Yuk Serunya #NekadTraveler

14 tanggapan untuk “Jelajah Aceh 2011 (part 13) : Bukan Wisata Kuliner Biasa”

    1. sate gurita… maknyusss prikitiw dah pokoknya, yg unik dari sabang
      Sebetulnya banyak makanan asal sabang n Aceh yg wajib dicoba tapi krn keterbatasan buget ya coba aja dulu yg mungkin

      Suka

    1. terimakasih om sudah mampir, aceh memang indah… sebetulnya ada beberapa artikel baru tentang takengon tapi lum sempet diposting
      btw kapan2 saja juga ingin ke bromo, belum pernah kesana

      Suka

Pembaca kece selalu meninggalkan jejak berupa komentar